Sukses

Menanti 'Lakek Tangan' Sandiaga Uno Bawa Rendang ke Kancah Internasional

Tak ada yang bisa membantah kenikmatan rendang, makanan khas Ranah Minang ini.

Liputan6.com, Payakumbuh - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkunjung ke Sumatera Barat sejak Rabu (21/4/2021). Selama di provinsi ini, ia menyambangi sejumlah lokasi.

Kemudian, pada Kamis (22/4/2021), Sandiaga berkunjung ke sentra industri kecil dan menengah (IKM) Randang Kota Payakumbuh.

"Kuliner rendang bisa membangkitkan ekonomi kreatif, usaha ini juga bisa dijadikan peluang usaha dalam membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Sandiaga Uno di Payakumbuh, Kamis (22/4/2021).

Sebelumnya, dirinya sudah mengikuti rapat tingkat menteri membahas Spice Of The World yang bertujuan untuk lebih memperkenalkan kuliner Indonesia ke dunia dengan tema membumbui dunia.

Ia mengatakan program Indonesia Membumbui Dunia ini, memang menjadi salah satu strategi untuk mempromosikan kuliner Indonesia di seluruh dunia.

"Salah satunya itu rendang, karena sudah ada The City Of Randang yakni Kota Payakumbuh yang diusulkan, kami ingin Payakumbuh terlibat dalam program ini," ujarnya.

Melalui program itu bumbu-bumbu dan kuliner Indonesia diharapkan dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat luar negeri. Nantinya berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat khususnya pelaku UMKM.

"Rendang memang sudah dikenal masakan terenak di dunia, ini akan promosikan rendang khas Sumbar khususnya dari Payakumbuh," kata [Sandiaga Uno.

Sementara Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menambahkan, keberadaan Sentra IKM menurutnya adalah inovasi yang luar biasa dilakukan Pemko Payakumbuh untuk menghimpun dan mengajak pelaku usaha ke dalam satu wadah.

"Sentra IKM Randang Payakumbuh merupakan satu-satunya yang ada di Indonesia dan telah bersetifikasi ISO 2200," katanya.

Saat pandemi ini, lanjut wakil gubernur permintaan rendang masih ada, termasuk ke pasar internasioal. IKM ini sedang mempersiapkan pengiriman rendang ke beberapa negara seperti Jerman, Australia dan Malaysia.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.