Kacang Panjang Harga Rp4.000 Antar Wanita Cantik ke Penjara di Demak, Kok Bisa?

Polres Demak menangkap wanita cantik pelaku peredaran uang palsu dengan modus membeli kacang panjang di pasar tradisional. (Foto: Liputan6.com/Felek Wahyu)

Liputan6.com, Demak - Belanjakan uang senilai Rp100 ribu, untuk membeli kacang panjang. Wanita cantik asal Demak, ditangkap warga.

Bukan lantaran tidak membayar, namun Giyanti (33) warga Desa Sumberejo, Kecamatan Mranggen, Demak, ditangkap dan diserahkan polisi lantaran membayar kacang panjang senilai Rp 4.000 menggunakan uang palsu.

Uang palsu senilai Rp100 ribu diduga sengaja dibelanjakan pelaki di pasar tradisional dan penjual yang tua untuk mengejar kembalian uang asli. Tersangka pengedar uang palsu ditangkap di lokasi pasar tradisional yang berjarak sekitar 25 kilometer dari rumahnya.

Tersangka Giyanti yang mengaku tidak mengetahui jika uang yang dia belanjakan adalah uang palsu, memilih membelanjakan uang palsu di pasar berjarak sekitar 25 kilometer dibanding ke pasar Mranggen yang hanya berjarak kurang dari sekilo.

Wanita berparas cantik itu mengaku mendapatkan uang dari hasil COD dengan salah satu konsumen yang membeli kosmetiknya.

"Dapatnya dari jualan kosmetik, ada dua lembar. Uangnya buat belanja sayuran karena sudah tidak punya uang lagi. Tidak tahu kalau itu uang palsu, baru tahu setelah belanja," dalih Giyanti.

Tersangka yang berprofesi sebagai penjual kosmetik ini, membelanjakan uang palsu Rp200 ribu dalam bentuk dua lembar senilai Rp100 ribu miliknya di Pasar Guntur, Demak untuk membeli sayuran.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Cara Mudah Kenali Uang Palsu yang Marak Beredar Jelang Lebaran

2 dari 2 halaman

Beli Kelapa Muda Juga

"Tersangka membeli kacang panjang seharga Rp4.000 menggunakan upal miliknya dan mendapat pengembalian uang asli sebesar Rp96 ribu," Wakpolres Demak Kompol Johan Valentino Namuru didampingi Kasatreskrim Polres Demak AKP Agil Widiyas Sampurna, sebagaimana dikutip dari keteranga tertulis.

"Tersangka juga membelanjakan upalnya untuk membeli kelapa muda," tambahnya.

Kompol Johan menambahkan, pedagang yang curiga uang yang diterima palsu berteriak sehingga mengundang warga lain yang langsung menangkap tersangka.

Usai ditangkap warga, pelaku diserahkan ke Polsek Guntur, Polres Demak. Setelah dilakukan penyelidikan berikut barang bukti upal, uang yang dibelanjakan oleh tersangka ternyata memang bukan uang asli.

"Kalau dipegang jelas ini uang palsu. Kualitas kertas (bahannya tipis) dan warnanya tidak cerah," ungkap Kompol Johan.

Dari pengakuannya, tersangka mendapatkan uang palsu dari salah satu pelanggannya yang membeli kosmetik miliknya secara COD.

"Ini masih kita dalami, apa memang benar dari hasil COD atau jaringan yang lain," ujar Kompol Johan.

Tersangka dijerat pasal 36 ayat (3) junto pasal 26 ayat (3) Undang undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dengan ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara.

"Kami mengimbau agar masyarakat berhati hati dan waspada saat melakukan transaksi, terlebih jelang lebaran nanti. Apabila menemukan orang orang yang mengedarkan upal, segera laporkan," dia menegaskan.