Sukses

Ingin Jalan-Jalan ke Bandung, Cek Dulu Aturan Terbaru Pengetatan Protokol Kesehatan

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, salah satu strategi dan langkah penanganan penyebaran Covid-19 di wilayahnya adalah memperketat pengawasan serta penegakan kedisiplinan masyarakat.

Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, salah satu strategi dan langkah penanganan penyebaran Covid-19 di wilayahnya adalah memperketat pengawasan serta penegakkan kedisiplinan masyarakat. Hal itu sebagai respons atas meningkatnya kasus virus corona yang membuat Kota Bandung masih berada di zona merah.

"Kami akan memperketat aturan, meningkatkan pengawasan serta penegasan terhadap tindakan pelanggaran sesuai dengan Perwal Nomor 73 Tahun 2020," kata Oded di Balai Kota Bandung, Jumat (18/12/2020).

Oded menjelaskan, pengawasan akan difokuskan di pusat perbelanjaan. Tak hanya itu, pihaknya akan melakukan penutupan tempat dan kegiatan hiburan, pembatasan kegiatan masyarakat, pelaksanaan work from home (WFH), penutupan fasilitas publik, pembatasan aktivitas bisnis seperti toko restoran kafe dengan pengawasan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Oded juga menyatakan pihaknya tak akan bosan terus mengedukasi, menyosialisasikan akan pentingnya menjaga kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan mulai dari tingkat keluarga. Dalam hal pencegahan potensi kerumunan, Pemkot Bandung juga akan melakukan penutupan sejumlah jalan-jalan protokol dan lokasi di ruang publik.

Oded menjelaskan, dalam dua pekan pertama Desember 2020 ketika Bandung kembali masuk zona merah, kasus positif terus meningkat. Menurut data yang dimiliki Satgas Penanganan Covid-19 per 17 Desember 2020, Kota Bandung masih dalam zona risiko tinggi dengan menunjukan kasus harian konfirmasi positif yang terus meningkat dengan skor sebesar 1,65. Angka ini turun dari minggu sebelumnya atau periode 30 November-6 Desember sebesar 1,80.

Total konfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandung saat ini adalah sebesar 4.891, bertambah 1.024 kasus dalam rentang waktu 14 hari. Namun, total konfirmasi aktif turun 68 kasus dengan total 710 kasus.

"Libur panjang pada November lalu berdampak signifikan pada peningkatan kasus positif mulai minggu ke-45 yakni sebanyak 53 kasus. Di mana temuan kasus pada minggu ke-49 (30 November-6 Desember) merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yaitu 624 kasus," tuturnya.

Selain itu, tren kematian kasus Covid-19 menunjukkan pada Minggu ke-50 merupakan jumlah kematian terbanyak yaitu kasus 14 kasus). Kasus kematian yang terjadi adalah mayoritas pada kelompok usia lansia (60-59 tahun) dengan disertai penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes melitus, hipertensi, dan penyakit jantung.

Di sisi lain meskipun angka kematian menurun sebesar 2.96% namun jumlah pasien meninggal masih meningkat hingga total 145 pasien. Sementara itu, angka kesembuhan di Kota Bandung meningkat mencapai 82,52% dengan sebanyak total 4.036 pasien yang telah sembuh.

"Mayoritas warga Kota Bandung yang terpapar merupakan warga yang beraktifitas dan berkegiatan di luar rumah. Hal ini dibuktikan dengan distribusi lebih dari 50% penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung terbanyak adalah kepada kelompok usia produktif (20-50 tahun). Usia produktif ini menyumbang sebanyak 2.616 kasus dari total konfirmasi positif yang sebanyak 4.891 di Kota Bandung," ujar Oded.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keterisian RS 90 Persen

Oded juga menjelaskan, ruang isolasi di rumah sakit per 17 Desember sudah mencapai 90.73 persen. Rincian keterisian sebanyak 989 tempat tidur dari kapasitas 1.090. Sehingga tempat tidur yang kosong masih tersedia 101 tempat tidur.

"Keterisian ini terus meningkat dan ini merupakan hal yang serius bagi kita semua diperlukan kesadaran yang tinggi dari warga masyarakat akan disiplin menjalankan protokol kesehatan," kata Oded.

Sebagai antisipasi, Oded menginstruksikan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSKIA) pada 3 Desember, untuk menambah 22 tempat tidur pada 17 Desember 2020. Penambahan tempat perawatan masih memungkinan dilakukan pihak RSKIA.

Sementara, tempat isolasi terpusat bagi orang tanpa gejala (OTG) yang berada di tiga hotel menurut data yang ada per 17 Desember keterisian sudah mencapai 100%. Namun, minggu depan akan ditambah sebanyak 70 tempat tidur yang merupakan sumbangan dari Medco Foundation. Selain itu, Secapa TNI AD kini sedang disiapkan untuk tempat isolasi se-Bandung raya oleh Pemprov Jabar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.