Sukses

Napi Terorisme Anggota JAD Asal Pekanbaru Bebas Bersyarat

Narapidana teroris, Abu Khanza bin Suhaemi, mendapat pembebasan bersyarat melalui program asimilasi.

Liputan6.com, Pekanbaru - Narapidana teroris, Abu Khanza bin Suhaemi, sudah berada di rumahnya di Pekanbaru. Dia bebas setelah mendapatkan program asimilasi saat berada di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bogor, Jawa Barat.

Sebelum ke rumah, pria yang dulunya sempat mengikuti pelatih perang di salah satu hutan Kabupaten Kampar itu, dibawa terlebih dahulu ke Kejari Pekanbaru.

Kepala Seksi Pidana Umum Kejari Pekanbaru Robi Harianto membenarkan pembebasan bersyarat napi terorisme yang divonis empat tahun ini. Dia dibawa oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dan pihak Lapas Bogor ke Pekanbaru.

"Ada juga instansi lain yang hadir dalam pembebasan bersyarat Rangga Respati alias Rangga alias Abu Khanza bin Suhaemi ini," kata Robi didampingi Kasi Intelijen Kejari Pekanbaru Lasargi Marel, Senin siang, 5 Oktober 2020.

Terkait pembebasan bersyarat pria yang pernah bergabung dengan Jaringan Ansharut Daulah (JAD) ini, Kejari Pekanbaru bersama instansi lain akan melakukan pengawasan.

"Asimilasi itu berlaku selama dua tahun ke depan atau hingga tahun 2022," kata Robi.

Robi menegaskan, jika Rangga atau Abu Khanza melakukan tindakan pidana dalam 2 tahun ke depan, maka program asimilasi napi terorisme ini batal.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jejak Rangga di JAD

Informasi dirangkum, Abu Khanza berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : PAS-920.PK.01.04.06 tahun 2020. Surat itu ditandatangani 17 Agustus 2020 tentang Pembebasan Bersyarat Narapidana.

Abu Khanza ditangkap Densus 88 Anti Teror pada 9 Desember 2017 lalu di rumahnya. Selain dia, ada 18 terduga teroris lainnya dibawa ke Jakarta.

Abu Khanza bersama kelompoknya pernah berangkat ke Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan untuk survei pembelian senjata api pada Desember 2016.

Dia juga pernah mengikuti kegiatan idad atau pelatihan di Bukit Gema, Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kampar pada 4-7 Januari 2017.

Abu Khanza juga mengikuti kegiatan serupa pada pada 23-26 Februari 2017. Dia kemudian menjalani sidang di persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat.

Hingga perkaranya berkekuatan hukum tetap atau inkrah, Abu Khanza dinyatakan bersalah dan divonis empat tahun penjara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.