Sukses

Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Gubernur Riau Larang Sekolah Tatap Muka

Gubernur Riau Syamsuar menyatakan belum ada sekolah yang diizinkan belajar tatap muka dan akan memberi sanksi jika ada yang melanggar.

Liputan6.com, Pekanbaru - Rencana belajar tatap muka di Pekanbaru dan sejumlah kabupaten di Riau pada September ini belum mendapat persetujuan. Pasalnya, jumlah pasien konfirmasi Covid-19 di Riau terus terjadi dan cenderung tinggi di banding Juli lalu.

Sejumlah kabupaten yang awalnya menerapkan belajar tatap muka mulai memikirkan pembelajaran daring. Seperti yang dilakukan Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

"Inhu itu mulai meliburkan sekolah lagi," kata Gubernur Riau Syamsuar usai menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual dengan seluruh kepala daerah di Riau.

Syamsuar menjelaskan, Pekanbaru sempat ingin menerapkan belajar tatap muka September ini. Namun, hal itu ditunda karena Pekanbaru merupakan daerah pasien Covid-19 di Riau.

"Yang diakomodir oleh kementerian itu hanya zona kuning dan hijau, sementara orange dan merah tidak," kata Syamsuar.

Syamsuar menyebut bakal memberi sanksi kepada sekolah tatap muka di zona oranye ataupun merah. Apalagi ada kabar sekolah swasta mulai memberlakukan tatap muka saat pandemi belum berakhir.

Menurut Syamsuar, sepanjang sekolah swasta bisa menjamin peserta didik dari Covid-19, itu bisa diperbolehkan. Hanya saja, Syamsuar menyatakan belum ada sekolah swasta yang minta izin.

"Berarti kalau ada sekolah swasta (tatap muka), itu belum ada izin kami, nanti ditegur kalau ada," kata Syamsuar.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Pekanbaru mengakui ada wacana memberlakukan sekolah tatap muka pada September ini. Namun, itu ditunda karena penyebaran Covid-19 masih terjadi.

Menurut Penjabat Sekretaris Daerah Pemko Pekanbaru Muhammad Jamil, sekolah tatap muka perlu kajian matang. Harus ada jaminan agar tidak ada kluster dari sekolah.

"Saat ini kondisi Pekanbaru tidak memungkinkan, jadi ditunda," kata Jamil.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.