Sukses

IBI: Pemeriksaan Kehamilan di Masa Pandemi COVID-19 Penting

Di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 yang masih melanda saat ini, masih banyak para ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan di rumah sakit maupun Puskesmas.

Liputan6.com, Medan - Di tengah pandemi virus Corona COVID-19 yang masih melanda saat ini, banyak ibu hamil yang enggan memeriksakan kehamilan di rumah sakit maupun Puskesmas. Kebanyakan mereka takut tertular COVID-19, padahal memeriksakan kehamilan sangat penting.

Ketua Pengurus Daerah (PD) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumatera Utara (Sumut) Betty Mangkuji mengatakan, pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui bidan mandiri bila ibu hamil enggan memeriksakan di rumah sakit maupun Puskesmas karena takut tertular.

"Tinggal menyesuaikan pemeriksaan. Kalau selama ini minimal empat kali, disesuaikan menjadi dua kali. Untuk informasi bisa dilakukan melalui telepon, WA dan lain-lainnya," kata Betty, Rabu (12/8/2020).

Dijelaskan Betty, kehamilan perlu dipersiapkan, karena dalam kandungan ibu ada cikal-bakal generasi mendatang yang berkualitas, dan siap untuk membangun negeri ini kedepan.

Bahkan, Bidan juga turut berperan dalam mempersiapkan generasi bangsa berkualitas.

"Diingatkan agar para ibu hamil tetap melakukan pemeriksaan dengan memanfaatkan teknologi," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Manfaatkan Teknologi Informasi

Disampaikan Betty, IBI Sumut menganjurkan kepada bidan untuk tetap membantu ibu-ibu yang sedang hamil, dengan memanfaatkan dan mengembangkan teknologi informasi kesehatan dalam masa pandemi COVID-19.

"Marilah kita cantumkan nomor telepon kita di tempat praktik," ajaknya.

Betty juga menyampaikan komitmen IBI dalam mendukung dan memfasilitasi anggota dalam keberlanjutan pelayanan kebidanan di era pandemi COVID-19. Pertama melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pimpinan daerah dan pimpinan cabang melalu invirtual meeting.

Kedua, mengupayakan bantuan dari internal IBI kepada bidan, utamanya Praktik Mandiri Bidan (PMB) untuk keberlangsungan pelayanan maternal dan neonatal di tengah pandemi COVID-19.

3 dari 3 halaman

Advokasi Berbagai Stakeholder

Ketiga, melakukan advokasi kepada berbagai stakeholder untuk memperoleh dukungan dan bantuan bagi anggota IBI.

Keempat, memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan kapasitas anggota melalui webinar I modul modul on-Iine.

Kelima, mendistribusikan panduan pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) dan KB pada situasi pandemi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemkes), POGI, IDAI dan IBI.

"Kita juga memantau tempat PMB yang tutup. IBI juga memonitor bidan terdampak COVID-19," Betty menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.