Sukses

Karantina di Gubuk Tengah Kebun, Eks Penumpang KM Lambelu: Seperti Dikucilkan

Usai menjalani karantina di Aula SCC, Maman langsung dijemput pemerintah desa untuk menjalani karantina lanjutan di gubuk reyot tengah kebun.

Liputan6.com, Sikka - Malang nian nasib Maman, bekas penumpang kapal KM Lambelu asal Desa Tuabao, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Usai menjalani karantina di Aula SCC dan ingin pulang, yang bersangkutan langsung dijemput Kepala Desa Tuabao dan Camat Waiblama, untuk menjalani karantina mandiri di gubuk reyot di tengah kebun. Pengurus desa takut, Maman masih membawa virus corona.

Maman saat dihubungi Liputan6.com, Senin (27/4/2020) membenarkan kabar itu, tiba di desa Jumat pagi (24/4), dirinya langsung diminta karantina mandiri di tengah kebun oleh pengurus desa.

"Saya minta karantina di rumah saja, tapi pihak desa khawatir terhadap penyakit corona. Akhirnya saya karantina di kebun yang jauh dari permukiman warga," katanya.

Gubuk reyot yang menjadi tempat karantina Maman sungguh memprihatinkan, tampak bolong dan tak ada listrik. Untuk penerangan dirinya memakai lampu teplok dan tidur di ranjang bambu.

"Untuk makan minum setiap harinya diantar oleh keluarga. Pondoknya kurang tertutup, air untuk cuci tangan dan mandi juga tidak ada," ujarnya.

Maman yang mengaku sudah menjalani karantina selama 4 hari itu merasa dikucilkan. Dirinya bahkan berharap bisa dikembalikan lagi ke Aula SCC daripada pulang ke desa.

Kepala Desa Tuabao, Thomas Tota membenarkan ada seorang warga eks penumpang KM Lambelu yang dijemput pihak pemerintah desa pada Jumat (24/4/2020), saat ini tengah menjalani karantina mandiri di salah satu kebun.

Thomas Tota mengatakan, kebijakan itu diambil atas keputusan bersama pihak pemerintah desa dan pihak keluarga.

Terkait kelayakan dan pertimbangan dari sisi kesehatan, Kades Thomas Tota menjawab, pihaknya telah menggelar rapat bersama relawan desa untuk mengambil solusi lain untuk pindahkan di rumah keluarga atau mengembalikan karantina di Aula SCC.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Solusi

Akhirnya pada Senin (27/4/2020) dijemput oleh Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Sikka, memjemput kembali Maman, di desa Tuabao, Kecamatan Waiblama, Kabupaten Sikka, NTT, untuk kembali menjalani karantina terpusat di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka, Jalan Ahmad Yani, Kota Maumere.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengungkapkan setelah pihaknya mendapatkan informasi dari media, langsung mengutus tim Gugus Tugas menggunakan ambulans gawat darurat khusus COVID-19 untuk menuju Desa Tuabao dan menjemput eks penumpang yang dibiarkan dikarantina di kebun tersebut.

"Saat ini eks penumpang KM Lambelu yang bernama Muhamad Maman sudah tiba di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka untuk menjalani karantina terpusat lanjutan," ungkapnya.

Pantuan Liputan6.com setelah tiba di Kantor Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka, M Maman langsung disemprot cairan disinfektan oleh Relawan PMI Sikka.

Usai disemprot disinfektan, M Maman pun dibawa menuju ke ruangan karantina yang sudah dipersiapkan. Ia bergabung bersama 21 orang warga karantina lainnya di lokasi karantina terpusat Pemkab Sikka tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.