Sukses

Jalan Terjal, Kakek 100 Tahun di Majene Ditandu Puluhan Kilometer Menuju Puskesmas

Jarak Puskesmas Ulumanda yang berada di Desa Kabiraan dari rumah kakek 100 tahun itu sekitar 30 kilometer.

Liputan6.com, Majene - Kakek Pato (100) warga Dusun Kalo'bag, Desa Ulumanda, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) harus ditandu puluhan kilometer hanya untuk mendapatakan perawatan medis di puskesmas terdekat.

Pria yang sudah berusia seabad itu diketahui menderita penyakit komplikasi, sehingga harus segera dirujuk ke rumah sakit. Namun, untuk mendapatkan pertolongan medis ia harus ditandu sejauh 26 kilometer untuk sampai ke desa terdekat yang bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.

Kondisi jalan di desa tempat tinggal Kakek Pato sangatlah memprihatikan, medannya yang sangat berat dengan melewati jalan tanah setapak yang curam dan hanya bisa dilalui kendaran roda dua, itu pun dengan susah payah.

Hal itu mengakibatkan, satu-satunya cara agar kakek Pato dapat segara berobat ke puskesmas adalah ditandu. Jarak Desa Ulumanda ke pusat Kota Majene sekitar 82 kilometer, sementara jarak ke Puskesmas Ulumanda yang berada di Desa Kabiraan sekitar 30 kilometer.

Babinsa Koramil 1401-04 Malunda Kodim 1401 Majene Koptu Suryanto yang ikut membantu mengevakuasi mengatakan, Kakek Pato harus ditandu menggunakan sebatang bambu dan sarung untuk dapat berobat ke puskesmas, karena ia tidak bisa dievakuasi menggunakan kendaraan roda empat dari rumahnya.

"Harus ditandu sehingga bisa dievakuasi, karena tidak memungkinkan menggunakan kendaraan roda dua untuk membawanya, karena kita harus melewati medan yang sulit, sehingga bisa berbahaya," kata Suryanto ketika dihubungi Liputan6.com, Sabtu (14/03/2020).

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisa Dirujuk ke RS di Pusat Kota

Suryanto menambahkan, dirinya bersama beberapa warga harus silih berganti menandu Kakek Pato. Mereka pun harus beberapa kali istrahat sejanak, tak kala menemui medan yang berat sembari memikirkan cara untuk melewati medan itu, karena mereka tak ingin ada musibah lain ketika mereka mencoba untuk menyelamatkan Kakek Pato.

"Kita harus berhenti sejenak ketika kelelahan dan menemui medan yang berat sebelum melanjutkan untuk menandu Kakek Pato," ujar Suryanto.

Suryanto sangat bersyukur dapat menandu Kakek Pato hingga ke puskesmas terdekat, karena dari puskesmas itu Kakek Pato bisa mendapatkan perawatan medis dan dirujuk ke rumah sakit di pusat Kota Majene.

"Semoga saja yang bersangkutan kakek Pato dapat pulih dari sakit yang diderita," harap Suryanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.