Sukses

Nasib Tragis Gajah Kurus Riau, Mati Sendirian di Tengah Perkebunan

Gajah mati kembali ditemukan di Riau.

Liputan6.com, Pekanbaru - Populasi gajah di Riau, tepatnya di Kecamatan Tualang Mandau, Kabupaten Bengkalis, kembali berkurang. Satu betina diperkirakan berumur 40 tahun ditemukan membusuk di konsesi PT Arara Abadi, persisnya di Distrik II kilometer 45, Desa Koto Pait.

Kabar gajah mati ini diterima Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dari perusahaan bubur kertas tersebut.

Diperkirakan satwa bongsor berbelalai panjang ini sudah mengembuskan nafas terakhir lima hari sebelumnya.

Menurut Kepala Bidang II BBKSDA Riau Heru Sutmantoro, tim medis sudah ke lokasi pada Jumat petang, 7 Februari 2020, untuk melakukan nekropsi atau bedah bangkai. Dokter berkesimpulan gajah ini mati karena gastroenteritis kronis.

"Mengalami gangguan pencernaan, di mana makanan tidak dapat dicerna secara baik," kata Heru, Minggu (9/2/2020).

Menurut Heru, gangguan pencernaan ini membuat makanan yang masuk ke lambung tidak dapat serap usus secara baik. Keadaan ini membuat berat gajah turun drastis dan mengalami kompilasi di pencernaan.

"Hal ini diperoleh setelah dokter hewan membedah usus dan lambung. Ada penumpukan makanan di lambung. Tidak ada tanda-tanda luka di fisik ataupun gejala keracunan," ucap Heru.

Heru mengaku prihatin atas kejadian ini. Dia meminta perusahaan agar lebih maksimal lagi memantau kawanan gajah di konsesi. Tidak hanya sekilas, perusahaan diminta memantau fisik gajah secara berkala.

Kalau ada melihat gajah sakit, Heru meminta perusahaan ataupun desa setempat melapor ke BBKSDA. Pihaknya melalui resort setempat juga akan memantau bekerjasama dengan perusahaan dan desa.

"Di perusahaan ada SOP memantau gajah, tinggal merealisasikan secara intensif," ucap Heru.

Gajah mati ini termasuk ke kawanan yang selama ini mendiami kantong Giam Siak Kecil. Di sana terpantau lebih kurang 50 ekor gajah yang terbagi dalam beberapa kelompok. "Di kawasan hutan dilindungi negara ini berbatasan dengan hutan tanaman industri dan desa," kata Heru.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.