Sukses

NTT Digempur 1.585 Gempa Bumi Sepanjang 2019, Kapan Aktivitas Tertinggi?

Gempa bumi didominasi oleh gempa bumi dengan kekuatan M 3,0 – M 5,0 dan kedalaman dangkal atau kurang dari 60 kilometer

Liputan6.com, Kupang - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kampung Baru, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan sepanjang tahun 2019 daerah itu diguncang 1.585 kali gempa bumi.

“Sepanjang tahun 2019 telah tercatat sebanyak 1.585 Kejadian gempabumi di wilayah NTT dan sekitarnya,” kata, Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang, Robert Owen Wahyu, Sabtu (4/1/2020).

25 gempa di antaranya merupakan gempa bumi dirasakan. Gempa bumi didominasi oleh gempa bumi dengan kekuatan M 3,0 – M 5,0 dan kedalaman dangkal atau kurang dari 60 kilometer.

“Aktivitas gempa bumi tertinggi terjadi pada Januari yaitu 198 kejadian,” ucapnya.

Gempa terkuat terjadi pada 14 Juni 2019 yakni M 5,3 yang mengguncang wilayah Wanokaka. Berdasarkan titik koordinatnya pusat gempa berada di 11.18 Lintang Selatan (LS) dan 118.52 Bujur Timur (BT). Pusat gempa bumi berada di darat, tepatnya 182 km barat daya Wanokaka.

Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau warga agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama sepekan mendatang.

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cuaca Ekstrem, Kupang Siaga 24 Jam

“Hasil pantauan dari BMKG terdapat indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah,” kata Wali Kota Kupang, Jerfri Wiru Kore.

Hasil pantauan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan masih terdapat indikasi peningkatan potensi cuaca ekstrem yang dipicu oleh beberapa aspek. Yakni adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal, di mana aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadi peningkatan pasokan massa udara basah.

Terbentuknya pola konvergensi dan terjadi perlambatan kecepatan angin dan suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan yang cukup hangat, sehingga menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan, serta diperkuat adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave and Kelvin Wave) yang signifikan.

Berdasarkan kondisi tersebut, potensi cuaca ekstrim, curah hujan dengan intensitas lebat yang di sertai petir dan angin kencang di perkirakan terjadi dalam sepekan terhitung sejak 1-7 Januari 2020.

“Warga perlu waspada dan berhati-hati terhadap dampak dari potensi cuaca ekstrim yang terjadi di wilayah NTT pada awal januari 2020,” kata Jefri.

Pemerintah Kota Kupang juga menginstruksikan instansi-instansi teknis seperti BPBD, Damkar, Satpol PP, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, serta RSUD agar berkoordinasi dan mengaktifkan posko siaga atau tanggap darurat bencana agar siaga penuh selama 1x24 jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.