Sukses

Gubernur Sumsel Pergi ke Malaysia Saat Kabut Asap Menebal di Palembang

Saat kabut asap menebal di Sumsel termasuk Kota Palembang pada Senin pagi, Gubernur Sumsel Herman Deru malah pergi ke luar negeri. Mau apa, Pak?

Liputan6.com, Palembang - Titik hotspot yang meningkat menjadi 675 titik dari Satelit Lapan di hari Minggu (22/9/2019), berdampak pada tebalnya kabut asap di Senin (23/9/2019) pagi di Sumatera Selatan (Sumsel), salah satunya di Kota Palembang.

Bahkan, dari data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sumsel, Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) sejak Senin pagi mencapai 145-147, yang masuk kategori Tidak Sehat.

Di tengah tebalnya kabut asap yang mengancam kesehatan warganya, Gubernur Sumsel Herman Deru malah memilih pergi ke Malaysia, dalam rangka kunjungan ke Tuan Yang Terutama Negeri Malaka, Malaysia.

Kedatangan Gubernur Sumsel ke Malaysia ini karena dirinya dilantik sebagai Ketua Sekretariat Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia. Keberangkatan orang nomor satu di Sumsel ini diinformasikan dari jadwal acara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel.

Keberagkatan Herman Deru ke luar kota, seolah bertolak belakang dengan pernyataannya, bahwa seluruh kepala daerah di Sumsel dilarang ke luar negeri di tengah bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Bagian Humas, Biro Humas dan Protokol Setda Sumsel Leo Efriansyah mengatakan, kegiatan Gubernur Sumsel tersebut memang sudah teragenda untuk menghadiri pelantikan sebagai Ketua DMDI Indonesia di Banquet Hall Platinum, Aras 1 Hotel Imperial Heritage Malaka.

"Gubernur Sumsel tiba di Malaka pukul 01.00 WIB dini hari waktu Malaka,menghadiri pelantikan sebagai Ketua DMDI Indonesia. Acaranya pukul 09.00 hingga 10.00 waktu Malaka,” katanya.

Pada pukul 12.00 waktu Malaka, Gubernur Sumsel dijadwalkan kembali ke Kota Palembang dengan pesawat yang transit dari Malaysia ke Jakarta terlebih dahulu.

Leo Efriansyah mengungkapkan, sebenarnya masih banyak agenda yang harus Gubernur Sumsel lakukan di Malaysia, selain menghadiri pelantikan sebagai Ketua DMDI Indonesia.

"Namun karena kondisi karhutla yang membutuhkan penanganan langsung, Gubernur Sumsel langsung kembali ke Palembang siang ini. Nanti malam diagendakan rapat dengan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel dan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dapat Izin Kemendagri

Dari pelantikan Ketua DMDI Indonesia, Gubernur Sumsel seharusnya dijadwalkan ke Kantor Tuan Yang Terutama Negeri Malaka, untuk melakukan kunjungan ke Tuan Yang Terutama Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil Bin Yaakob pada pukul 11.00 waktu Malaysia.

Kemudian pada pukul 15.30 waktu Malaysia, Herman Deru melakukan peninjauan Rumah Indonesia Taman Mini Malaysia dan Asean Kota Ayer Keroh Malaka.

"Bapak Herman Deru sudah minta izin ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk ke luar negeri menghadiri kegiatan-kegiatan ini," katanya.

Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya membenarkan kehadiran Gubernur Sumsel Herman Deru ke luar negeri untuk menghadiri undangan DMDI Indonesia.

"Bukan ke luar negeri, tapi undangan DMDI Indonesia di Malaysia," ucapnya.

Komitmen untuk terus memantau daerahnya yang mengalami karhutla dan dampak kabut asap, ternyata dijalani di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.

Bahkan, Bupati Kabupaten OKI Sumsel Iskandar menegaskan bahwa tidak ada agenda apa pun ke luar kota, termasuk ke luar negeri dalam kondisi karhutla ini.

 

3 dari 3 halaman

Komitmen Pejabat Daerah

"Saat ini berkomitmen untuk mengatasi karhutla. Untuk undangan ke pusat dan daerah lain, diwakilkan ke pejabat lain, apalagi ke luar negeri. Tidak ada agenda ke luar daerah. Kita juga sudah membuat surat edaran ke camat, kepala desa dan lurah untuk tidak meninggalkan tempat," katanya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pengukuhan dirinya sebagai Ketua DMDI Indonesia di Malaysia akan digelar pada tanggal 23 September 2019.

Saat ditanya tentang apa tugas sebagai Ketua DMDI Indonesia, Herman Deru masih belum mendapatkan detailnya.

"Menunggu dikukuhkan tanggal 23 September 2019, karena saya mau tahu tupoksinya apa. Gambaran umum, seperti akar melayu harus diangkat lagi, bagaimana adat melayu ditonjolkan," ujarnya.

"Jangan sampai budaya melayu lokal diterpa oleh budaya asing. Karena Pulau Sumatera seluruhnya orang melayu," dia menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.