Sukses

PODCAST: Mengenal Lebih Dekat 2 Lokasi Ibu Kota Baru

Bagaimana profil dua kabupaten itu, dan apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menjadi lokasi ibu kota negara yang baru? Cek di obrolan podcast regional berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta - Usai mendapat kabar soal pemindahan ibu kota, Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Ghofur Mas’ud langsung mengupayakan penyiapan lahan. Rencananya dalam waktu dekat ini Pemkab PPU akan meninjau lokasi rencana kawasan ibu kota baru.

"Besok kami sudah siapkan lahannya. Jadi di mana titiknya, kami akan berkomunikasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu di mana yang akan dibangun, maka sudah harus dan wajib kita siapkan lahannya," kata Ghofur beberapa waktu lalu.

Bupati Penajam Paser Utara ini menyebut, lahan yang akan disiapkan mencapai 300 ribu hektare. Lahan tersebut disiapkan sambil menunggu arahan presiden.

"Bagaiman ibu kota sesuai arahan beliau. Yang saya tahu itu ibu kota itu smart, green, beautiful. Kota yang pintar, kota yang indah dan juga cantik," tambahnya.

Sementara itu, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menyambut baik keputusan pemerintah memindahkan ibu kota negara di dua tempat di Provinsi Kalimantan Timur, yaitu sebagian wilayah di Kabupaten Kutai Kartanegara dan di sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Menurut Edi Damansyah, pemindahan Ibu Kota ke Kaltim merupakan pilihan yang tepat untuk mencapai tujuan pemerataan pembangunan nasional.

Sebab, secara geografis, Kaltim berada di tengah-tengah wilayah Indonesia, sehingga akan memudahkan koordinasi Pemerintah Pusat dengan wilayah seluruh Indonesia. Demikian dilansir dari Antara.

Di sisi lain, dikatakan Edi, dampak percepatan pembangunan yang terfokus di Kaltim, akan dirasakan oleh wilayah di sekelilingnya, seperti wilayah di Pulau Kalimantan dan Sulawesi.

Bagaimana profil dua kabupaten ini, dan apa saja yang sudah dipersiapkan untuk menjadi lokasi ibu kota negara yang baru? Cek di obrolan podcast regional berikut ini.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.