Sukses

Temuan Mengejutkan Polisi di Rumah Buronan Narkoba Satriandi

Satriandi, buronan kelas kakap kasus narkoba dan pembunuhan akhirnya tewas diterjang timah panas petugas di rumah persembunyiannya.

Liputan6.com, Pekanbaru - Buronan kasus narkoba dan pembunuhan, Satriandi, akhirnya tewas diterjang timah panas petugas. Satu temannya, Ahmad Royan, yang disebut-sebut sebagai pengawal pecatan polisi itu juga bernasib sama. Keduanya tewas di sebuah rumah di Jalan Sepakat, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, usai baku tembak dengan polisi.

Sebelum ditangkap pada Selasa pagi (23/7/2019), pria yang pernah kabur dari Lapas Pekanbaru pada November 2017 ini, rupanya sudah punya persiapan. Hal itu terlihat dari ragam senjata api beserta ratusan peluru aktif yang ditemukan polisi di rumah persembunyiannya.

Kapolda Riau Inspektur Jenderal Widodo Eko Prihastopo mengatakan, tak hanya beragam senjata api, polisi juga menemukan granat nanas aktif saat menggeledah rumah itu.

"Adapun senjata api yang ditemukan, dua di antaranya laras pendek. Satunya jenis revolver, ini senjata organik kepolisian," kata Widodo didampingi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Komisaris Besar Hadi Poerwanto, Selasa siang, (23/7/2019).

Dugaan sementara, revolver itu merupakan senjata yang digunakan saat Satriandi berdinas di Mapolres Rokan Hilir. Dia tidak mengembalikannya ke satuan setelah dipecat tidak hormat pada 2015.

Selain laras pendek, juga disita dua senjata api laras panjang lengkap dengan peredam. Masing-masing senjata laras panjang itu dilengkapi teropong bidik dengan jangkauan penglihatan cukup jauh.

"Kemudian disita 668 peluru aktif berbagai ukuran, ada juga yang berbentuk bulatan," kata Widodo.

Dari rumah persembunyian Satriandi, polisi juga menemukan tiga magazen, pistol air soft gun lengkap dengan peluru, senjata rakitan dengan besi bermata trisula, dan rompi antipeluru.

Rompi berwarna hitam sudah ditembus peluru. Ada dugaan Satriandi memakainya ketika baku tembak yang berlangsung setengah jam di lokasi kejadian.

"Tapi saat itu tidak dipakai rompinya, mungkin tembusnya sudah lama," tambah Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto. 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buronan Kelas Kakap

Selama menjadi buronan, Satriandi tidak meninggalkan bisnis narkobanya. Ini diperkuat dengan temuan berbagai sarana pembungkus narkoba, mulai dari plastik kecil hingga timbangan digital.

Hasil bisnis narkoba ini membuat Satriandi memiliki beberapa fasilitas mewah. Di antaranya beberapa telepon genggam, satu mobil Toyota Innova dan Honda Civic keluaran terbaru.

"Pelaku juga aktif memakai narkoba, ada dua alat hisap narkoba ditemukan petugas," jelas Widodo.

Adanya bisnis narkoba juga diperkuat temuan catatan transaksi di beberapa bank. Petugas juga menemukan 31 buku bank dari rumah persembunyiannya berikut 8 keping kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Tak hanya itu, petugas juga menyita beberapa buah paspor atas nama Satriandi. Paspor ini diduga digunakan Satriandi untuk kabur ke luar negeri beberapa waktu lalu.

"Ini semakin menguatkan pelaku sudah jaringan internasional, mobilitas dimungkinkan antarnegara," sebut mantan Wakil Kapolda Jawa Timur ini.

Meski Satriandi sudah tiada, kepolisian masih mengusut jejaknya dalam bisnis gelap narkoba. Salah satu pintunya adalah pria bernama Randi Novrianto yang memilih menyerah ketika Satriandi dan Ahmad Royan melawan polisi.

"Pelaku yang masih hidup masih diperiksa intensif," ucap Widodo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.