Sukses

Berburu Lemang Bambu Khas Sulsel di Perayaan Idul Fitri

Lemang bambu merupakan salah satu kuliner khas yang wajib ada dalam perayaan Idul Fitri di Sulsel.

Liputan6.com, Makassar - Sudah menjadi tradisi, kehadiran beragam kuliner khas daerah turut menyemarakkan perayaan hari raya Idul Fitri di beberapa daerah di Indonesia. Di Sulawesi Selatan (Sulsel) misalnya. Salah satu kuliner khas Idul Fitri yang terbilang wajib ada yakni kuliner lemang bambu.

Rasanya yang khas dan proses pengelolaannya yang butuh perjuangan lebih, membuat kuliner lemang bambu merupakan salah satu kuliner Idul Fitri yang menjadi buruan para pemudik.

"Selain rindu kerabat di kampung, kami juga rindu ingin mencicipi beberapa kuliner khas Idul Fitri buatan kerabat salah satunya lemang bambu itu," kata Irwan (43), warga Kabupaten Jeneponto, Sulsel yang di temui baru tiba di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu 1 Juni 2019.

Lemang bambu, diakui Irwan, hanya ada saat perayaan Idul Fitri di kampung halamannya, Kabupaten Jeneponto.

Lemang bambu, kuliner khas yang sangat nikmat apalagi dicicipi bersama kelapa parut goreng yang rasanya gurih dan sedikit rasa pedas.

"Rasa lemang bambu bikin ketagihan. Aroma santan kelapanya yang menjadi ciri khas," ujar Irwan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proses Pembuatan Lemang Bambu Khas Sulsel

Dalam membuat lemang bambu khas Sulsel, cukup menyediakan bahan pokoknya yang sangat mudah didapatkan di beberapa pasar tradisional. Diantaranya beras ketan putih atau juga bisa ketan warna hitam.

Selain beras ketan, bahan lain yang dibutuhkan dalam pembuatan lemang bambu yakni santan kelapa, garam, kerat buluh bambu yang panjangnya disesuaikan serta daun pisang.

Langkah awal, beras ketan yang biasanya disediakan sebanyak 1 kg dicuci bersih terlebih dahulu dan direndam kurang lebih 2 jam.

Setelah itu, beras ketan tersebut dimasukkan ke dalam buluh bambu yang telah diberi alas daun pisang. Jangan lupa beras ketan terlebih dahulu dicampurkan dengan santan kelapa yang kental beserta garam secukupnya.

Setelah seluruh beras ketan sudah dimasukkan ke dalam buluh bambu yang diberi alas daun pisang, langkah berikutnya memasuki proses pembakaran. Agar matangnya alami, sebaiknya sediakan pembakaran alami menggunakan batang kayu.

Waktu lama pembakarannya pun cukup sekitar 3 jam tergantung dari panasnya bara api. Setelah lemang bambu diperkirakan sudah matang, jangan buru-buru mengeluarkannya dari dalam bambu. Tapi biarkan dulu bambu dingin. Setelah itu silahkan keluarkan lemangnya dan potong sesuai selera.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.