Sukses

Cerita Repotnya Merawat Bayi Kembar Tiga di Cilacap

Hari yang cerah itu bertambah ceria saja ketika tiga suster menggendong bayi kembar tiga ke ruang perawatan ibundanya.

Liputan6.com, Cilacap - Juminem (37) seharian ini hanya berbaring di ruang perawatan ibu paskamelahirkan di RSU Duta Mulya, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Sabtu, 20 Mei 2019 lalu, ia melahirkan bayi kembar tiga.

Selang infus masih menancap di lengannya. Tapi, secara umum kondisi kesehatannya cepat pulih. Ia nampak lelah, tetapi matanya berbinar.

Terlebih, sang suami, Sakimin (45) selalu setia mendampingi. Ia menyediakan apa saja yang dibutuhkan istri tercinta.

Hari yang cerah itu bertambah ceria saja ketika tiga suster menggendong bayi kembar tiga ke ruang perawatan ibundanya. Bayi-bayi lucu begitu anteng. Mereka pun nampak menikmati kebersamaan singkat ini.

Tiga bayi ini dijejer di sisi sang ibunda. Pada mulanya, bayi-bayi mungil ini ditaruh di boks bayi. Tak lama kemudian, suster memindah bayi ke sisi ibunya. Berjejer, begitu imut.

"Ya seneng, terkejut, sedih. Tapi yang penting seneng lah, pasti," kata Juminem, Minggu, 19 Mei 2019.

Juminem dan Sakimin sadar, merawat bayi kembar tiga bukan lah pekerjaan enteng. Tentu saja butuh persiapan seluruh keluarga, usai masa perawatan dan pemulihan di rumah sakit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

MOW untuk Ibunda Bayi Kembar Tiga

Di rumah sakit mereka masih dibantu oleh suster dan tenaga medis lainnya. Namun, nanti, setelah sampai ke rumah, mereka mesti berkonsentrasi penuh.

"Ya Insyaallah siap," ucap Sakimin.

Bayi kembar tiga yang dilahirkan dari rahim Juminem itu semuanya berjenis kelamin laki-laki. Masing-masing lahir pada pukul 12.40 WIB, 12.45 WIB dan 12.50 WIB, atau masing-masing bayi hanya berselang lima menit.

Bayi pertama berbobot 2.000 gram. Bayi kedua 1.850 gram dan bayi ketiga 1.730 gram. Bayi kembar tiga ini adalah anak keempat, kelima dan keenam. Anak pertamanya tahun ini lulus SMA.

Usai kelahiran anak kembarnya ini, ia berencana melakukan metode operatif wanita (MOW) atau tubektomi. Yakni tindakan penutupan kedua saluran telur kanan dan kiri, sehingga sperma tidak bisa bertemu dengan sel telur untuk mencegah kehamilan.

"Sudah cukup. Anak saya sekarang sudah enam orang," ucap dia, bungah.

Komisaris RSU Duta Mulya, dr Tatang Mulyana SpOG mengatakan pihak rumah sakit masih merawat intensif tiga bayi kembar ini. Sebab, bobot tubuh bayi yang rendah sangat rawan gangguan kesehatan.

3 dari 3 halaman

Bobot Tubuh Bayi Kembar Tiga Rendah

Karenanya, bayi perlu dirawat di inkubator atau boks penghangat untuk perawatan bayi. Asupan nutrisi pun harus dilakukan untuk menaikkan bobot bayi sekaligus untuk mendongkrak daya tahan bayi.

"Kalau berat bayinya, bayi kembar dua kilogram itu sudah dianggap baik. Inkubator bisa keluar setelah tiga hari," ucap Tatang.

Tatang mengklaim kondisi ketiga bayi ini sudah bertambah stabil dan sehat. Ia berharap dalam jangka sepekan setelah dilahirkan, bayi sudah bisa dipulangkan. Salah satu prasyaratnya adalah bobot tubuh sudah lebih dari dua kilogram.

"Sekarang membaik, mudah-mudahan kondisinya semakin baik. Tidak sampai seminggu mudah-mudahan sudah bisa pulang," Tatang menerangkan.

Ketiga bayi itu dilahirkan dengan persalinan normal. Tim memutuskan persalinan normal setelah melihat posisi bayi pertama yang akan dilahirkan. Saat itu, posisi bayi sudah bagus dengan posisi kepala dibawah dan siap dilahirkan.

Menurut dia, jumlah bayi kembar dua atau tiga tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan apakah akan melahirkan secara normal atau operasi sesar. Yang paling berpengaruh adalah posisi bayi pertama. Jika posisi bayi pertama dalam rahim bagus, maka biasanya bayi selanjutnya pun berposisi bagus.

Dia pun mengakui, angka kelahiran bayi kembar tiga termasuk langka. Perbandingannya adalah 10 kelahiran bayi kembar tiga berbanding 1.000 kelahiran.

"Sangat jarang, ya apalagi yang persalinan normal. Biasanya operasi," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.