Sukses

Pesan Damai dari Bali-Nusra Saat Pencoblosan

Secara umum proses pencoblosan tak ada kendala berarti

Liputan6.com, Denpasar - Suasana pencoblosan di Kota Denpasar Bali pada umumnya berjalan lancar dan aman. Meski di beberapa tempat terjadi antrian, namun warga tetap tertib dan semangat datang ke TPS.

Salah satunya adalah Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Mantan Wakil Gubernur Bali itu mencoblos di TPS nomor 17 di Jalan Veteran, Banjar Belaluan, Desa/Kelurahan Dangin Puri Kauh, Denpasar.

Puspayoga datang ke bilik suara sekitar pukul 09.25 Wita. Tak lama berselang, sang kakak yang juga anggota DPD RI, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi tiba di lokasi sekitar pukul 09.36 Wita. Antre sekitar 20 menit, keduanya dipanggil untuk melakukan pencoblosan.

Ditemui usai menyalurkan hak suaranya, Puspayoga menegaskan jika pemilu merupakan rutinitas politik lima tahunan warga negara.

"Jadi, mari kita jalankan sesuai prioritas itu. Harapan saya, apapun yang sudah berjalan sebelumnya tinggal dijalankan saja. Hasilnya, kalah menang itu hal biasa. Masyarakat Indonesia seperti itu. Kita sudah terbiasa menghadapi pesta demokrasi," kata Puspayoga, Rabu (17/4/2019).

Sebagai kader PDI Perjuangan, Puspayoga berharap Joko Widodo yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin dapat memenangkan konsteatasi politik lima tahunan itu.

"Kalau ditanya kapasitas saya  sebagai kader PDI Perjuangan, pasti ingin Jokowi menang. Tapi saya tidak mau menyebut angka menang berapa persen. Secara ilmiah bisa dilihat berbasis survei saja. Lihat saja survei-survei yang sudah banyak dirilis sejumlah lembaga," papar dia.

Di sisi lain, sebanyak 28 pasien gangguan kejiwaan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Provinsi Bali ikut menggunakan hak pilihnya. Direktur Utama RSJ Bangli, I Dewa Gde Basudewa menjelaskan, secara umum proses pemungutan suara di RSJ Bangli berjalan aman dan lancar.

"Kondisinya bagus, aman sesuai dengan arahan KPU. Mereka terakses semua untuk menggunakan hak pilih. Total yang nyoblos ada 28 dari pemilih suara sekitar 72 sampai 80 orang," kata Dewa.

Ia menjelaskan, ada perubahan jumlah suara lantaran ada beberapa pasien yang telah pulang dan ada yang baru tiba sehari jelang pencoblosan. Hanya saja, secara keseluruhan tak ada kendala berarti pada pencoblosan di RSJ Bangli. Menurut Dewa, seluruh prnghuni RSJ Bangli menggunakan pakaian adat Bali kala menyalurkan hak pilihnya.

"Semua pasien tanpa kendala menyalurkan hak pilihnya, karena memang sejak sepuluh hari lalu mendapat sosialisasi dari KPU. Tapi memang rata-rata kebingungan karena terlalu banyak kartu suara," katanya.

Dewa mengaku pasien binaannya senang bisa ikut menyalurkan suara pada Pemilu 2019. "Mereka tidak menyebut siapa yang dipilih, rahasia katanya. Tapi mereka senang bisa ikut mencoblos," tutur Dewa.

* Ikuti Hitung Cepat atau Quick Count Hasil Pilpres 2019 dan Pemilu 2019 di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

TPS Unik Bernuansa Kain Tenun NTT

Di Nusa Tenggara Timur (NTT) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 40 di Kelurahan Fatululi, Kota Kupang terbilang unik karena desain di TPS tersebut menggunakan kain tenun ikat NTT. Pantauan di lokasi, di sisi kiri dan kanan terbentang kain tenun ikat dari berbagai etnis di NTT.

"Ide ini karena ingin mempromosikan kain tenun NTT," kata Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS) TPS 40, Frans Raro kepada Liputan6.com.

Di TPS tersebut tedapat 215 pemilih. Selain itu, menurut dia, penggunakan motif kain tenun ikat juga merupakan salah satu bentuk dukungan masyarakat terhadap pemerintah NTT yang terus mempromosikan NTT.

"ASN saja diwajibkan gunakan sarung tenun pada Selasa dan Jumat. Ini bentuk dukungan ke pemerintah daerah," ujarnya.

Tenun ikat yang mengekilingi TPS tersebut berasal daru berbagai etnis di NTT, seperti Ngada, Nagekeo, Ende, Rote, Sabu dan lainnya. Lurah Fatululi, Don Enga Lamapaha mengatakan TPS 40 merupakan salah satu TPS terbaik di Kelurahan Fatululi, karena pada pemilu sebelumnya, TPS ini merupakan salah satu yang unik.

"Ide-ide yang cemerlang dari KPPS ini sangat didukung oleh pemerintah," katanya. Pada Pilkada serentak, TPS ini membuat nuansa yang berbeda yakni piala dunia. Saat pilkada bertepatan dengan pelaksanaan Piala Dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.