Sukses

Trik BPBD Sukoharjo Halau Kera Liar

Penghijauan dan penyediaan makanan menjadi kunci.

Sukoharjo - Penanganan serangan kawanan kera liar tidak sebatas mengusir agar tidak merusak tanaman dan rumah warga namun juga penyediaan bahan pangan pada habitatnya di gunung. Tidak kalah penting yakni dengan melakukan pengendalian populasi mengingat dalam perkembanganya kera di wilayah pegunungan di Kecamatan Bulu semakin banyak.

KRJogja.com menuliskan bahwa Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Minggu (24/3) mengatakan, sejumlah pihak baik dari Pemkab Sukoharjo maupun instansi lain sekarang sedang melakukan perencanaan terkait penanganan serangan kawanan kera liar di wilayah Kecamatan Bulu khususnya di Desa Tiyaran. Sebab warga disana sudah sering mengeluhkan adanya serangan kawanan kera liar. 

Pemkab Sukoharjo sudah melibatkan BPBD dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan menerjunkan petugas Pemadam Kebakaran. Mereka sekarang membantu warga untuk melakukan penanganan terkait serangan kawanan kera liar di Desa Tiyaran, Kecamatan Bulu. 

BPBD Sukoharjo bersama intansi lain juga sedang merumuskan cara agar kedepan serangan kawanan kera liar tidak lagi terjadi dan meresahkan warga. Sebab serangan sekarang terjadi disaat masih musim penghujan dan tidak seperti tahun sebelumnya kawanan kera liar menyerang waktu kemarau panjang.

"Selama ini yang sudah dilakukan berupa penghijauan atau penanaman pohon sebagai usaha penyediaan pangan bagi kawanan kera di gunung di wilayah Kecamatan Bulu. Tapi itu saja ternyata tidak cukup karena masih ada serangan kawanan kera liar. Jadi perlu dicarikan solusi dan sekarang sedang dirumuskan," ujarnya.

Salah satu rumusan yang muncul yakni dengan menjaga atau merawat habitat alam di gunung di Kecamatan Bulu. Dengan demikian maka kawanan kera akan tetap disana agar tidak turun gunung dan menyerang warga. 

"Ada juga berkaitan dengan rumusan soal mengendalikan populasi kera liar di gunung di wilayah Kecamatan Bulu. Sebab jumlahnya diperkirakan sekarang semakin banyak. Bisa saja saat ini yang diserang di Desa Tiyaran tapi kedepan ada kerawanan juga menyerang desa lainnya," lanjutnya.

Ikuti berita lain dari KRjogja.com.

Simak video pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.