Sukses

Rentetan 10 Kecelakaan Maut di Jalan Layang Kretek Bumiayu

Sejak diresmikan pada Agustus 2017, setidaknya 10 kecelakaan terjadi di jalan layang Kretek dan memakan banyak korban jiwa.

Liputan6.com, Brebes - Jalan layang atau flyover Kretek Paguyangan Bumiayu Kabupaten Brebes merupakan proyek nasional percepatan pembangunan infrastruktur. Jalan layang ini resmi dibuka pada Agustus 2017 dan menjadi tumpuan utama saat arus mudik dan balik Lebaran pada 2017 lalu.

Pasalnya, pada 2016, kemacetan parah sempat terjadi di jalur nasional Tegal-Purwokerto. Antrean kendaraan mengular lebih dari 30 kilometer. Setahun berselang, pembangunan flyover Kretek dikebut untuk antisipasi kemacetan arus lalu lintas di jalur selatan Jawa Tengah saat memasuki arus mudik 2017.

Kendati demikian, baru tiga bulan dioperasikan flyover Kretek langsung menjadi sorotan nasional lantaran banyaknya kecelakaan yang terjadi utamanya melibatkan truk over tonase atau kelebihan kapasitas yang diduga mengalami rem blong saat melintas di turunan jalan layang Kretek yang membentang sepanjang 500 meter itu.

Hingga memasuki minggu kedua bulan Desember 2018, belasan kecelakaan sudah terjadi di ruas jalan tersebut. Bahkan, korban akibat kecelakaan tersebut tak hanya satu dua orang, tetapi mencapai puluhan orang, baik yang meninggal maupun luka-luka.

Berdasarkan catatan yang dikumpulkan Liputan6.com, setidaknya ada sekitar 10 kecelakaan yang terjadi di jalur Tegal-Purwokerto, jalur lingkar Bumiayi-Paguyangan.

Pertama, Kecelakaan pada Kamis, 7 September 2017

Truk bermuatan gandum menabrak enam kendaraan lain akibat mengalami rem blong di jalur Tegal-Purwokerto, tepatnya di jalur lingkar Bumiayu- Paguyangan. Tidak ada korban jiwa pada kejadian ini, tetapi lalu lintas di jalur ini mengalami kemacetan lebih dari 30 menit.

Kecelakaan lalu lintas ini terjadi pada Kamis, 7 September 2017 siang. Kejadian ini berawal saat truk gandeng nomor polisi H 1317 PF dari arah Purwokerto melaju ke utara. Setiba di Bumiayu truk bermuatan gandum mengalami rem blong dan menabrak enam kendaraan yang ada di depannya.

Lantaran mengalami rem blong, Muhamad Said Arif Abdulah, sopir truk, tidak bisa mengendalikan kendaraannya. Truk ini melaju di lajur berlawanan dan menyerempet truk boks H-1677-KA.

Truk ini terpental ke kiri dan menabrak sepeda motor. Truk gandeng tersebut masih terus melaju kembali dan menabrak bus Dedi Jaya G-1553-GR yang melaju di depannya. Truk belum berhenti, kemudian menabrak Daihatsu Grand Max G-1945-MP dan sepeda motor yang berada di bahu jalan sebelah kiri.

Usai menabrak mobil dan sepeda motor, truk tetap melaju tidak terkendali ke arah kiri. Truk kemudian menabrak kendaraan pemadam kebakaran yang parkir di halaman kantor Dishub.

Beruntung tak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, hanya korban luka-luka ringan. Korban luka di antaranya 10 orang di dalam bus penumpang beserta sopir dan kernet, sopir mobil boks, dan sopir mobil bak terbuka, serta dua pengendara motor.

Akibat kecelakaan tersebut, truk gandeng mengalami kerusakan parah. Gandengan terlepas dan muatan berhamburan di depan kantor Uji Kir Dishub Bumiayu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sepeda Motor Meluncur Tak Terkendali

Kedua, Kecelakaan pada Minggu, 16 Oktober 2017

Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di jalan layang Kretek Kecamatan Paguyangan. Dua korban meninggal dunia, setelah sepeda motor yang ditunggangi terlibat kecelakaan dengan truk engkel, Minggu, 16 Oktober 2018, petang.

Kejadian berawal ketika sepeda motor bernomor polisi E 6347 PAC yang melaju dari arah selatan mengalami selip (tergelincir) selepas menuruni jalan layang. Diduga tidak dapat mengendalikan, pengendera sepeda motor hilang keseimbangan. Motor terjatuh ke jalur berlawanan. Nahas, dalam waktu bersamaan meluncur dari arah berlawanan truk diesel bernomor polisi R 1439 KE.

Akibat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor Roseb Sambera (24), warga Tanahbaru, Kelurahan Drajat, Cirebon, beserta pemboncengnya, yakni Bagus Novandi (24), yang juga warga Cirebon meninggal saat dalam perjalanan menuju RSUD Bumiayu.

Ketiga, Kecelakaan pada Kamis, 7 November 2017

Sebuah bus berhasil menghindari tabrakan dengan kendaraan lain. Namun, seorang pejalan kaki Subandi (50), warga Dukuh Munggang, Desa Kalierang, Bumiayu, tersambar bus pariwisata. Korban tewas di lokasi kejadian. Sementara bus baru berhenti setelah terjun ke dalam sawah usai turunan jalan layang Kretek.

Saat kejadian, kondisi sedang hujan. Diduga bus hilang kendali saat menuruni jalan layang dari arah selatan. Korban satu orang meninggal yang merupakan pejalan kaki, sedangkan satu kru bus mengalami luka-luka. Lokasi kejadian dua insiden ini hanya berjarak sekitar 100 meter dan merupakan lokasi dari rangkaian kecelakaan yang pernah terjadi sebelumnya di jalur tersebut.

Keempat, Kecelakaan pada Selasa, 5 Desember 2017

Kecelakaan maut terjadi antara satu truk gandeng E 9053 E dengan satu unit sepeda motor di Jalan Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes.

Dalam kejadian ini, dua orang tewas. Kecelakaan tersebut terjadi di turunan jalur tengah Jateng atau jalur Tegal-Purwokerto Paguyangan, Selasa, 5 Desember 2018, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kecelakaan diduga karena rem truk pengangkut gandum itu blong atau tidak berfungsi. Saat itu, truk melaju dari arah selatan atau Purwokerto menuju ke utara.

Setelah melewati turunan jalan layang, truk yang dikendarai Jajat Pamuji (51), warga Kesenden, Kota Cirebon, itu terus melaju. Padahal, sopir truk sempat mengecek rem sebelum melintas di turunan jalan layang. Sopir dan kernet sempat berusaha menghentikan laju kendaraan.

Kernet juga sempat turun dari truk dan mengganjal ban agar laju truk melambat. Namun, apa daya, karena jalanan yang menurun, truk terus melaju hingga menabrak sepeda motor Honda Beat G-2946-XX dari belakang yang melaju di satu lajur.

Setelah ditabrak dari belakang, sepeda motor oleng ke kanan lalu menabrak kendaraan truk G-1624-PE lain dari arah berlawanan. Sepeda motor yang dinaiki dua orang itu pun roboh dan keduanya terlindas truk.

Setelah melindas pemotor, sopir truk membanting stir ke kiri dan truk pun tersungkur di areal persawahan. Dua pengendara sepeda motor yang meninggal di lokasi kejadian itu, yakni Abu Tholib (76) dan Masripah (64). Keduanya warga Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Brebes.

Abu Tholib mengalami pendarahan di bagian kepala hingga meninggal dunia. Begitu pun dengan dua korban luka-luka lainnya yang mengalami pendarahan di kepala dan luka di perut.

 

3 dari 4 halaman

Rombongan Pegawai Kemensos Jadi Korban Kecelakaan

Kelima, Kecelakaan pada Kamis, 26 Januari 2018

Syauqi Irsad Suhaimi (18), pelajar kelas III jurusan RPL SMK Muhammadiyah Paguyangan, menjadi korban tewas insiden truk rem blong di jalur utama Tegal-Purwokerto di Desa Pagojengan Kecamatan Paguyangan, Kamis, 26 Januari 2018.

Zulfiyan Dwi Arifiyanto (20), warga Desa Jatisawit, Bumiayu, korban meninggal lain dalam insiden truk rem blong itu. Zulfiyan menjadi korban kedua saat mengantarkan adiknya, Noval (15), hendak berangkat sekolah di SMK Muhammadiyah Paguyangan.

Noval selamat dalam kejadian tersebut, tapi harus menjalani perawatan akibat luka patah kaki kanan.

Keenam, Kecelakaan pada Selasa, 20 Maret 2018

Kecelakaan maut yang terjadi di ruas jalan raya Paguyangan Bumiayu, tepatnya di Dukuh Damsari, Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Selasa, 20 Maret 2018 menyebabkan tujuh korban jiwa dan tujuh lainnya luka. Kecelakaan ini disebabkan oleh sebuah truk yang mengalami rem blong.

Kronologi kecelakaan bermula truk bermuatan kedelai melaju dari arah jalan layang Kretek Paguyangan. Karena truk mengalami rem blong, akhirnya truk menabrak mobil pikap L300 bermuatan besi, lalu lima sepeda motor, dan berakhir menabrak sebuah rumah di ruas jalan raya Paguyangan Bumiayu, Brebes.

Ketujuh, Kecelakaan pada Sabtu, 24 Maret 2018

Sebuah minibus yang ditumpangi rombongan pegawai Kementerian Sosial terguling setelah turunan jalan layang Kretek, Kecamatan Paguyangan, Brebes, sekitar pukul 16.00 WIB Sabtu, 24 Maret 2018.

Satu orang penumpang tewas dalam kejadian itu. Kendaraan yang kecelakaan di jalur nasional Tegal-Purwokerto itu sebelum terjun ke areal pesawahan, terlebih dahulu menabrak tiang yang ada di pinggir jalan.

Penumpang di dalamnya berjumlah sembilan orang, tiga perempuan dan enam laki- laki. Mereka melakukan perjalanan dari Purworejo dan hendak ke Bekasi.

Saat kehilangan kendali itu, minibus menabrak tiang dan terbalik tersungkur ke sawah. Korban tewas atas nama Nita Naomi Bati (49). Dia tewas karena terjepit usai mobil terguling.

 

4 dari 4 halaman

Truk Tronton Tabrak Belasan Kendaraan

Kedelapan, Kecelakaan pada Minggu, 20 Mei 2018

Pada Minggu sore sekitar pukul 16.30 WIB kecelakaan maut terjadi di Desa Jatisawit, Bumiayu, Brebes. Satu unit truk gandeng menabrak beberapa bangunan rumah yang berada di pinggir jalan.

Tidak hanya itu, beberapa sepeda motor dan mobil pun ditabrak truk berwarna merah bermuatan gula pasir tersebut. Korban meninggal berjumlah 12 orang.

Selain korban meninggal, ada 10 korban luka, dari luka ringan hingga berat. Analisis kepolisian, truk terlibat kecelakaan maut lantaran malafungsi rem atau rem blong.

Adapun truk bernopol H 1996 CZ yang bermuatan gula pasir dari Purwokerto menuju Jakarta itu menabrak beberapa bangunan rumah dan beberapa kendaraan baik sepeda motor maupun mobil.

Saat melintas di jalan layang Kretek, kendaraan masih dalam kondisi normal. Namun, saat melintas di Desa Jatisawit atau dalam kota, truk diduga mengalami rem blong. Kondisi jalan di lokasi kejadian menurun. Karena rem tidak berfungsi, truk diduga tidak bisa dikendalikan sehingga oleng.

Kesembilan, Kecelakaan pada Sabtu, 23 Juni 2018

Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor dan truk terjadi di jalan layang Kretek, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Sabtu, 23 Juni 2018, sekitar pukul 16.00 WIB. Dalam kecelakaan ini, Nurhayati (48) yang merupakan pembonceng sepeda motor, tewas setelah tertabrak sebuah truk.

Kecelakaan bermula ketika dirinya mengendarai motor dari arah Banyumas menuju Bumiayu. Ketika itu kondisi jalan sedang basah karena hujan. Sementara dari depan terlihat sebuah truk, sehingga ia berusaha menyalip dari sisi kiri truk.

Nurhayati tertabrak truk, sementara orang yang diboncengnya jatuh ke lajur sebaliknya, sehingga hanya mengalami luka lecet pada kaki.

Kesepuluh, Kecelakaan pada 10 Desember 2018

Truk tronton maut menabrak belasan sepeda motor dan bagian depan gedung RSU Muhammadiyah Siti Aminah Bumiayu. Dugaan sementara kecelakaan, yakni karena rem blong. Pengemudi tak bisa mengendalikan kendaraan di turunan jalan layang Kretek, Paguyangan.

Tercatat, ada 32 kendaraan yang ditabrak truk, yakni 14 mobil pribadi dan 18 sepeda motor. Hingga Senin petang, proses evakuasi korban telah dilakukan Polantas dan Polsek Bumiayu dibantu anggota TNI dari Koramil 08 Bumiayu Kodim 0713 Brebes dan masyarakat serta para pengendara yang melintas ke RSUD Bumiayu dan RSU di TKP. Akibat kejadian itu, empat orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya mengalami luka-luka.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.