Sukses

SMA dan SMK di Kepulauan Babel Bakal Terapkan Full Day School

Siap-siap, seluruh SMA dan SMK di Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan sistem pendidikan sehari penuh (full day school).

Liputan6.com, Bangka Belitung - Seluruh SMA dan SMK di Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan sistem pendidikan sehari penuh (full day school). Keinginan ini setidaknya diutarakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, dan bakal diterapkan pada 2019. 

"Sekarang baru sebagian kecil sekolah yang sudah menerapkan sistem pendidikan sehari penuh atau full day," kata Erzaldi Rosman Djohan seperti dikutip dari laman Antara, Senin (3/12/2018).

Ia mengatakan sistem full day school ini diterapkan pada Senin sampai Jumat, sementara Sabtu siswa hanya datang ke sekolah untuk mengikuti kegiatan ektra kurikuler.

Dengan sistem tersebut, guru dibiasakan tidak memberi pekerjaan rumah (PR) kepada siswa, jadi tugas selesai di sekolah.

"Di rumah siswa tinggal berdekat atau berkomunikasi dengan orang tua, sehingga hubungan batin antara anak dengan orang tua semakin dekat," ujar Erzaldi.

Menurut dia, nanti kalau semua sudah penerapan full day school, siswa wajib membawa makan dari rumah. Orang tua wajib masak pagi-pagi buat anaknya.

"Dengan membawa makan ke Sekolah, anak-anak diajari cara berbagi bersama teman-temannya. Misalnya anak A membawa 3 lauk, si B membawa 3 lauk, si C membawa 1 lauk, dan si D lauknya hanya pakai kecap," katanya.

Ia menambahkan dengan makan bersama-sama itu, anak-anak yang membawa lauk lebih itu diajarkan untuk memberi lauk kepada anak yang hanya lauknya kecap.

Kemudian, dengan membawa makan ke sekolah, anak-anak juga diajarkan saling tukar lauk, sehingga ada rasa kebersamaan dan saling berbagi antar siswa.

"Ini adalah karakter yang harus kita tanamkan di dalam jiwa anak-anak didik di sekolah," ungkap Erzaldi.

Ia menegaskan dengan adanya sistem full day school ini yang perlu diperhatikan pihak sekolah yaitu harus memprogramkan setiap pagi sebelum belajar, bagi yang beragama Islam, untuk mengaji dan siswa beragama Kristen, Hindu, Buddha diajarkan berdoa menurut agama dan kepercayaannya.

"Ini, dimaksudkan, mendorong siswa berbuat baik dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa," kata Erzaldi menambahkan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.