Sukses

Detik-Detik Mencekam Tabrakan Kapal Klotok di Sungai Kumai

Liputan6.com, Kotawaringin Barat - Tabrakan kapal klotok, angkutan sungai di Daerah Aliran Sungai Kumai, di perairan Tanjung Api Api, Desa Sei Kapitan, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Selasa dini hari mengakibatkan tiga anak menjadi korban dan satu jenazah telah ditemukan.

"Saat ini pemerintah daerah dan sektor terkait telah membentuk tim terpadu, terdiri dari Dinas Perhubungan, BPBD, Basarnas, TNI AL, Polres Kotawaringin Barat, Polairud Polda Kalteng yang berpos di Teluk Kumai serta KPLP untuk melakukan pencarian kedua korban yang hilang," kata Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah yang ikut memantau pencarian korban, Selasa (20/11/2018) dilansir Antara.

Sebuah kapal klotok bermuatan batu koral dan semen, juga mengangkut 16 warga yang dimotori Abdul Basir, berangkat dari pesisir pantai Kumai Hilir hendak menuju Desa Sungai Cabang, Kecamatan Kumai pada Senin (19/11) sekitar pukul 23.00 WIB.

Namun, baru sekitar 4 mil sampai dengan 5 mil dari pesisir Pantai Kumai, tepatnya di perairan Tanjung Api Api, Desa Sei Kapitan, klotok tersebut bertabrakan dengan sebuah klotok bermuatan buah sawit yang dikemudikan oleh Syahril yang bertolak dari Teluk Pulai hendak menuju pelabuhan pribadi milik H Nurdin yang berlokasi di Kecamatan Kumai.

Akibat tabrakan tersebut, klotok bermuatan bahan bangunan dan penumpang tersebut tenggelam. Penumpang yang ada di kapal itu pun panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan menggapai benda apa pun agar bisa tetap mengapung.

Dua motoris dan belasan penumpang kapal lainnya berhasil menyelamatkan diri. Namun, tidak semua orang berhasil menyelamatkan diri karena ada tiga orang penumpang anak-anak dilaporkan tenggelam.

Setelah dilakukan pencarian, satu jenazah berhasil ditemukan, sedangkan dua anak lainnya masih dalam pencarian. Saat ini tim gabungan dibantu warga setempat masih melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian.

Korban yang jenazahnya berhasil ditemukan adalah Muhammad Ridwan bin Alm Hasan Al Kasri, warga Jalan Ahmad Yani RT 20, Kelurahan Baru, Pangkalan Bun berusia 5,5 tahun.

Sementara itu, dua anak lain yang dinyatakan hilang bernama Suman Zaidan Fahrezi bin Suman Syarifuddin warga Jalan Keramat RT 12, Kelurahan Kumai Hilir, Kecamatan Kumai berusia 2,6 tahun, dan Raihan bin Sapriansyah warga Jalan Iskandar RT 18, Kelurahan Madurejo, Pangkalan Bun berusia 1 tahun 2 bulan.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.