Sukses

Bekas Cakaran Misterius di Kandang-Kandang Ternak, Ulah Beruang Madu?

Bekas cakaran ditemukan lebih dari satu kandang ternak warga. Namun, hingga kini belum terlihat jejak pemilik cakaran yang diduga beruang madu itu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sudah sepekan warga di Desa Teluk Mundur, Kabupaten Pelalawan, dibuat ketakutan oleh kemunculan beruang madu. Beruang itu mencakar beberapa kandang ternak warga dan memakannya.

Untuk mengevakuasi satwa berkuku panjang ini, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau sudah turun ke lokasi. Perangkap diberi umpan berupa ikan serta daging, dan diletakkan agak jauh dari pemukiman.

"Baru satu perangkap yang dipasang, diletakkan di semak-semak," kata Kabid I KSDA Riau Mulyo Hutomo, Jumat siang, 7 September 2018.

Hutomo mengaku sudah ke dusun tersebut untuk mengumpulkan informasi. Dia juga sudah melihat kandang-kandang yang dirusak oleh satwa bernama latin Helarctos malayanus itu.

"Lebih dari satu kandang dicakar, nggak parah kali rusaknya," kata Hutomo.

Selama berada di lokasi, Hutomo menyebut belum bertemu langsung dengan beruang. Dengan demikian, Hutomo belum bisa memastikan berapa individu yang masuk ke pemukiman.

"Kalau informasi dari warga, lebih dari satu," ucap Hutomo.

Ia menduga beruang itu sudah masuk ke hutan produksi yang dekat dengan pemukiman warga. Biasanya, beruang keluar pada malam hari.

"Hutan di sekitar pemukiman, memang menjadi habitat beruang," kata Hutomo.

Menurut Hutomo, biasanya beruang keluar dari hutan karena sumber makanan di sana sudah berkurang. Apalagi, salah satu makanan kesukaannya, yaitu madu, sulit ditemukan.

"Apalagi, hutan produksi memang minim sekali madu," jelas Hutomo.

Hutan produksi ini dulunya merupakan hutan alam. Kawasan itu kemudian berubah menjadi hutan produksi, diiringi dengan pembangunan pemukiman di pinggir hutan.

"Jadi di situ memang habitatnya, apalagi beruang juga punya wilayah jelajah dan masuk ke pemukiman," kata Hutomo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.