Sukses

Bakar Ladang Jagung, Kakek di Sragen Ikut Hangus Terbakar

Sebelum mengembuskan nafas terakhir, kakek itu sempat meminta tolong dan didengar warga. Namun, api dengan cepat membakar tubuhnya.

Sragen - Kejadian tragis menimpa seorang kakek di Sragen. Podo, kakek berusia 71 tahun, meninggal dunia setelah terbakar api yang dinyalakannya sendiri untuk membakar ladang jagungnya yang kering.

Podo merupakan seorang petani asal Dukuh Sidodadi, Desa/Kecamatan Jenar, Sragen. Dia tewas setelah dilalap api saat mencoba memadamkan api yang dinyalakannya untuk membakar ladang jagung di wilayah RPH Banyurip petak 27 C, Selasa (3/7/2018) siang pukul 14.00 WIB.

Peristiwa itu bermula pada pukul 13.30 WIB, saat Podo berangkat ke hutan untuk membakar pohon jagung yang kering setelah panen. Namun, di luar perkiraannya, api bakaran pohon jagung itu ternyata merambat ke tanaman jagung lainnya. Podo pun mencoba memadamkan api. Saat itulah api yang membesar langsung menyambar pakaian kakek itu.

Tragedi itu disampaikan Kasubag Humas Polres Sragen AKP Muryati mewakili Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman saat dihubungi Solopos.com, Selasa malam. Muryati menyampaikan kronologi kebakaran tersebut berdasarkan laporan dari Kapolsek Jenar AKP Handoyo.

"Saat api membakar pakaiannya, korban sempat berteriak meminta tolong. Teriakan korban didengar saksi Janem (66) dan Yahmi (38) yang masih tetangga korban. Kedua saksi berusaha menolong korban, tetapi korban sudah hangus terbakar dan meninggal di lokasi kejadian," ujarnya.

Muryati mengatakan kejadian tersebut dilaporkan kepada Kepala Desa Jenar Sugiyanto dan diteruskan ke Polsek Jenar. Tim Polsek berkoordinasi dengan tim medis Puskesmas Jenar dan Tim Identifikasi Polres Sragen untuk memeriksa kondisi korban.

"Dari hasil pemeriksaan tim gabungan tersebut, korban meninggal dunia diduga karena terbakar. Korban mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya dan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Dari lokasi kejadian ditemukan barang bukti berupa korek api," ujar Muryati.

Setelah diperiksa, korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga menerima dengan ikhlas dan tidak menuntut terkait peristiwa tersebut. Selain itu, keluarga juga tidak meminta autopsi atas kematian korban.

 

Baca berita menarik lainnya dari Solopos.com di sini.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.