Sukses

Mudik Lebaran 2018, Antrean Kendaraan di Rawalo Banyumas Mengular 2 Kilometer

Kepadatan lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2018 juga terjadi di titik rawan macet pertigaan Patikraja arah Banyumas.

Liputan6.com, Banyumas - Kondisi lalu lintas di Jalan Lintas Selatan (JLS) dan Jalur Tengah Jawa Tengah Kabupaten Banyumas, terpantau ramai lancar, Sabtu sore, 9 Juni 2018. Tetapi, di sejumlah ruas jalan antrean kendaraan sudah tampak memadati ruas jalan di titik rawan macet.

Di Ajibarang yang dikhawatirkan menjadi titik macet, kendaraan mulai padat, namun kondisinya ramai lancar. Kendaraan bisa dipacu dengan kecepatan sedang.

Begitu pula di sejumlah ruas jalan sempit, seperti di Pekuncen, Cilongok hingga Jatilawang dan Rawalo. Kendaraan masih bisa melaju dengan kecepatan normal.

Namun, kondisi ini tak terjadi di Rawalo, Banyumas. Di titik rawan macet ini, banyak kendaraan terjebak antrean di perlintasan sebidang Rawalo. Kendaraan mengantre hingga dua kilometer lebih lantaran kereta yang melintas.

Kepala Seksi Rekayasa dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Hermawan mengatakan intensitas lalu lintas kereta api sudah padat sejak masa angkutan Lebaran 2018 diberlakukan sejak 5 Juni lalu. Tiap 12 menit, kereta melintas.

Antrean kendaraan mengular hingga Bendung Gerak Serayu di sisi barat, dan nyaris mencapai Notog di sisi timur. Kepadatan arus lalu lintas juga terjadi di titik rawan mcacet pertigaan Patikraja arah Banyumas.

Sejumlah kendaraan berpelat Jakarta dan Bandung mulai melintas. Namun, padatnya kendaraan hari ini tak sampai menyebabkan macet.

"Kendaraan terhambat di Rawalo. Kereta melintas lebih sering," ucap Hermawan kepada Liputan6.com, Sabtu petang saat menjelaskan titik rawan macet Banyumas pada puncak mudik Lebaran 2018.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Macet di Banyumas, Bagaimana Jalan Lintas Selatan Cilacap?

Sebab itu, Dinas Perhubungan mulai sore ini memberlakukan rekayasa traffic light atau lampu merah di sejumlah ruas jalan ramai. Di antaranya di Perempatan Buntu, Kemranjen, Banyumas.

Lampu merah di pertigaan Pasar Rawalo pun sore ini sudah ditata untuk mengutamakan kendaraan dari arah barat dan timur. Caranya, lampu hijau dari arah barat dan timur lebih lama dibanding ke arah utara dan selatan.

"Biasanya, yang timur ke selatan atau sebaliknya hanya 20 detik. Kalau yang dari arah barat, kita setel untuk 60 detik,"dia menjelaskan.

Dengan cara itu, lalu lintas kendaraan pemudik diharapkan tak terlampau lama terhambat di perempatan atau persimpangan ramai.

Hermawan memperkirakan kendaraan dari arah barat, seperti Jakarta dan Bandung mulai tiba di Banyumas pada dini hari dan esok siang. Minggu pagi hingga Senin dini hari diperkirakan sebagai masa puncak arus mudik di Banyumas.

Berbeda dengan Banyumas yang mulai padat, sebaliknya ruas di Jalan Lintas Selatan Cilacap masih terlihat normal. Kendaraan ramai lancar.

Di ruas perbatasan Karangpucung, Cilacap menuju Lumbir, Banyumas, kendaraan pribadi mendominasi lalu lintas dalam volume kendaraan yang masih terhitung normal. Kecepatan kendaraan pun masih bisa dipacu dengan kecepatan optimal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.