Sukses

Bulan Ramadan, Petani Mukomuko 'Puasa' Menanam Padi

Istirahat menanam padi menjadi sebuah kebiasaan yang turun-temurun bagi para petani agar bisa fokus menjalankan ibadah selama bulan puasa.

Liputan6.com, Mukomuko - Ada yang unik dari aktivitas petani di Mukomuko, Bangkulu saat bulan puasa. Sebagian dari mereka di Kecamatan Selagan Raya, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memilih menghentikan sementara aktvitas menanam padi saat Ramadan.

"Petani di Kecamatan Selagan Raya istirahat menanam padi saat bulan puasa. Mereka menanam padi pada musim tanam kedua padi sawah setelah selesai Idul Fitri," kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto, di Mukomuko, Rabu (9/5/2018), dilansir Antara.

Ia mengatakan, hampir setiap tahun petani di Kecamatan Selagan Raya memilih untuk tidak menanam padi saat bulan puasa.

"Itu sudah menjadi kebiasaan turun temurun sejak dulu sampai sekarang, agar mereka fokus beribadah selama bulan puasa," ujarnya lagi.

Menyusul adanya sebagian petani setempat yang tidak menanam padi saat bulan puasa, sehingga belum seluruh lahan persawahan yang ditanami padi pada bulan Mei hingga Juni tahun ini.

Ia menyebutkan, saat ini seluas sekitar 660 hektare atau delapan persen dari sekitar 7.000 hektare lahan persawahan telah ditanami benih padi.

"Bulan April tahun ini seluas 660 hektare sawah yang telah ditanami benih padi. Masih banyak lahan persawahan yang belum ditanami benih padi," ujarnya lagi.

Seluas 660 hektare sawah yang telah ditanami padi tersebut tersebar pada sejumlah wilayah, yakni Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan V Koto, Kecamatan Air Manjuto, Kecamatan Malin Deman, dan Kecamatan Ipuh.

Ia mengatakan, lahan persawahan seluas 660 hektare yang telah ditanami padi itu tidak hanya pada lahan persawahan dalam kawasan irigasi teknis saja, termasuk lahan persawahan tadah hujan di daerah tersebut.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.