Sukses

Pesawat Lion Air Tergelincir di Gorontalo Belum Dievakuasi, 14 Jadwal Penerbangan Dibatalkan

Bandara Djalaludin Gorontalo direncanakan akan ditutup hingga Rabu, 2 April 2018, pukul 07.00 Wita, untuk mempermudah evakuasi pesawat Lion Air yang tergelincir.

Liputan6.com, Gorontalo - Pasca-insiden tergelincirnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-892 pada Minggu malam, 29 April 2018, Bandara Djalaludin Gorontalo masih ditutup hingga Rabu, 2 Mei 2018, pukul 07.00 Wita. Pesawat tersebut hingga kini masih diperbaiki tim teknik dari bandara setempat.

Dengan belum dievakuasinya badan pesawat, sejumlah jadwal penerbangan dari dan ke Bandar Udara Djalaluddin Gorontalo dibatalkan. Penerbangan yang dibatalkan itu terdiri dari:

1. Lion Air nomor JT 792 Makassar – Gorontalo

2. Lion Air nomor JT 793 Gorontalo – Makassar

3. Lion Air nomor JT 892 Makassar – Gorontalo

4. Lion Air nomor JT 891 Gorontalo – Makassar

5. Batik Air nomor ID 6236 Makassar – Gorontalo

6. Batik Air nomor ID 6235 Gorontalo – Makassar

7. Batik Air nomor ID 6242 Cengkareng – Gorontalo

8. Batik Air nomor ID 6243 Gorontalo – Cengkareng

9. Wings Air nomor IW 1165 Manado – Gorontalo

10. Wings Air nomor IW 1164 Gorontalo – Manado

11. Wings Air nomor IW 1167 Manado – Gorontalo

12. Wings Air nomor IW 1166 Gorontalo – Manado

13. Wings Air nomor IW 1193 Palu – Gorontalo

14. Wings Air nomor IW 1192 Gorontalo – Palu

Pihak maskapai menyampaikan seluruh calon penumpang yang terganggu perjalanannya, akan difasilitasi untuk mendapatkan perubahan jadwal terbang, penyesuaian jadwal melalui destinasi lain, pembatalan penerbangan, pengembalian dana tiket, ataupun kompensasi lainnya.

District Manager Lion Air Gorontalo Yasir Hasan menerangkan, seluruh penumpang dan tujuh kru pesawat Lion Air JT 892 yang mengalami kecelakaan kini dalam keadaan selamat, termasuk dua penumpang yang sempat dirawat di rumah sakit. Pada hari ini, proses evakuasi lanjutan sudah memasuki tahap 2.

Tim teknik telah mendatangkan dua unit eskavator untuk menarik badan pesawat dari posisi saat ini. Yasir berjanji akan selalu memperbarui informasi kepada seluruh pelanggan.

Sementara itu, warga pengguna jasa ekspedisi Lion Air Group berharap proses evakuasi segera tuntas. Pasalnya, insiden itu mengganggu jalannya usaha mereka.

"Banyak barang kami yang juga delay dan tertumpuk di Makasar, belum sampai, yang seharusnya barang itu kemarin kami sudah terima. Kami berharap agar pihak otoritas bandara dengan cepat menangani hal ini agar kami tidak rugi dan juga aktivitas penerbangan normal kembali," kata salah satu konsumen jasa ekspedisi, Hendra, Selasa (1/5/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kotak Hitam Pesawat Lion Air

Sementara itu, tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mulai menginvestigasi penyebab tergelincirnya pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 892 di Bandara Djalaludin Gorontalo. Sejumlah barang bukti telah berhasil dikumpulkan oleh tim KNKT, termasuk kotak hitam pesawat.

Data dalam black box itu akan membantu dalam memberikan informasi sebelum pesawat dengan rute Makassar – Gorontalo itu tergelincir. "Barang buktinya termasuk black box dan dokumen-dokumen perjalanan," kata Nur Cahyo Utomo , Ketua Tim KNKT Investigasi Kecelakaan Pesawat di Gorontalo, Senin, 30 April 2018.

Ia menjelaskan data dalam kotak hitam akan diunggah sebelum dianalisis. Proses pengunggahan itu diperkirakan akan berlangsung selama dua hingga tiga hari. Sedangkan, proses analisisnya akan memakan waktu hingga 12 bulan lamanya.

"Menurut undang-undang, kita harus menyelesaikannya dalam 12 bulan, namun kita berharap bisa cepat selesai," ujarnya.

Selain kotak hitam, Nur Cahyo mengungkapkan tim KNKT juga akan memeriksa sejumlah saksi mata yang bertugas saat peristiwa berlangsung. Para awak pesawat, termasuk pilot, juga dipastikan akan diperiksa.

"Semua data yang dibutuhkan bisa terkumpul dalam dua hingga tiga minggu ini," harapnya.

Sementara itu, data dari hasil pemeriksaan sementara pada pesawat, KNKT menemukan sejumlah kerusakan pada bagian roda depan pesawat yang patah dan terlipat ke belakang. Mesin di bagian kiri dan kanan pesawat juga rusak yang diduga akibat bergesekan dengan permukaan landasan.

Sedangkan, roda bagian belakang belum bisa diperiksa karena tertutup lumpur. "Kerusakan ini akibat dari pesawatnya bergerak di atas permukaan tanah, bukan di aspal," kata Nur Cahyo.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.