Sukses

Heboh Emak-Emak di Sumenep Sita Isi Rumah Penjual Sembako Murah

Belasan emak-emak itu merasa tertipu. Uangnya dibawa kabur oleh pelaku yang mengiming-imingi sembako murah.

Liputan6.com, Sumenep - Di usianya yang masih muda, seorang ibu rumah tangga berinisial NE (29), asal Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, menjadi buron. Ia diduga membawa kabur uang miliaran rupiah milik warga dengan modus menjual sembako murah.

Bermodal iming-iming sembako murah, mama muda beranak satu itu mampu memperdaya ibu-ibu untuk membeli bahan kebutuhan pokok yang harganya di bawah pasaran dengan menyetor uang puluhan juta rupiah.

Awalnya korban yang mayoritas ibu rumah tangga dan pedagang di Dusun Pandian Tengah, Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep, tidak menyangka akan tertipu. Karena barang pesanan selalu datang sesuai waktu yang dijanjikan oleh pelaku, sehingga para korban tidak merasa curiga uang yang disetor untuk pemesanan barang akan dibawa kabur.

"Korban di kampung ini saja diperkirakan mencapai Rp 500 juta yang dibawa kabur pelaku. Karena ada sebagian korban yang memesan sembako murah seperti beras dan minyak goreng hingga mencapai Rp 70 juta," kata, salah satu korban penipuan mama muda, Wiwik, asal Desa Pandian, Kecamatan Kota Sumenep.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warga Tergiur

Wiwik mengaku, tergiur dengan usaha pelaku yang menjual harga sembako murah dari harga pasaran. Sehingga tanpa rasa khawatir ikut memesan barang dan menyetor uang terlebih dahulu sebelum ada barang, karena harga selesih yang jauh dari harga pasaran di daerah ini nantinya diharapkan dapat memiliki hasil lumayan besar ketika dijual lagi.

"Saya kan pedagang, jadi tertarik ada harga murah. Makanya saya pesan beras dan minyak goreng hingga mencapai Rp 26 juta," jelasnya, Jumat 5 Januari 2018. 

Setelah berjalan satu minggu dan waktu pemesanan, barang yang dipesan oleh korban tak kunjung datang, pelaku beralasan masih libur panjang, sehingga masih harus menunggu usai tahun baru.

Namun setelah tahun baru, pelaku tiba-tiba menghilang dan tidak ada di rumahnya, para korban sontak mendatangi rumah dan mencari pelaku, bahkan barang-barang milik pelaku yang ada di rumahnya disita sebagai jaminan.

3 dari 3 halaman

Awalnya Berjalan Lancar

Sejak awal usaha yang dijalankan pelaku berjalan lancar, namun pada Desember 2017, datangnya barang mengalami keterlambatan. Biasanya barang yang dipesan datang dalam waktu lima hari.

Tetapi pada bulan itu, barang pesanan ibu-ibu sampai satu minggu tak kunjung datang, sehingga korban mulai curiga. Warga tetap menanti barang datang dan akhirnya pelaku kabur.

"Pelaku itu tetangga, saya kira tidak akan menipu. Tapi kenyataannya, NE membawa kabur uang ibu-ibu," ucap Wiwik. 

Usaha jual sembako murah yang dijalankan pelaku diperkirakan sudah berjalan 5 bulan. Pelanggannya pun bukan hanya warga desa setempat, melainkan banyak warga luar desa yang juga menjadi korban. Maka uang yang dibawa lari pelaku diperkiran lebih dari 1 miliar , karena korban pemesan barang menyetor uang puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.  

Para korban berharap uang yang dibawa kabur oleh mama muda nantinya bisa kembali utuh seperti semula agar tidak kebingungan untuk menjalankan usahanya. Bahkan jika perlu pelaku juga diproses secara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.