Sukses

Slogan Sehati Kreasi Bupati Purbalingga Malah Undang Pro Kontra

Liputan6.com, Purbalingga – Tagar #savepurbalingga dan #saveperwira mendadak membanjiri lini masa lokal di sejumlah media sosial usai Bupati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayunging Pratiwi meluncurkan slogan "Sehati", menggantikan slogan Kabupaten Purbalingga yang lama, "Perwira".

Beberapa warganet bahkan mengadukan Bupati Tasdi kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melalui Twitter. Tasdi dianggap tidak menyerap aspirasi masyarakat dan bertindak semena-mena dengan mengganti slogan yang dianggap warganet sudah mendarah daging itu.

"@ganjarpranowo mhn d tgur bpt pbg @tasdipbg1 mmbuat kbijakan semena mena dan tdk mdgr aspirasi masy.PBGPerwira.Tolak SEHATI.#SavePerwira," kicau akun @Shidiqthaha, Rabu, 19 Juli 2017.

Senada dengan akun @Shidiqthaha, akun @jzaenal meminta agar Gubernur Ganjar berbicara dengan Tasdi untuk menganulir keputusannya mengganti slogan Purbalingga.

"Coba pak mbok menawane nek njenengan sing matur, mengkin di pirengaken, #MenolakSehati #SavePerwira (Coba Pak, seumpama Anda yang berbicara, siapa tahu nanti didengarkan)," tulis @jzaenal.

Tak hanya itu, seorang warga Agus Sugiyanto bahkan menggalang petisi penolakan dalam situs Change.org yang ditujukan kepada Bupati Tasdi lantaran mengganti slogan tersebut.

Dia mengatakan petisi itu dibuat karena banyak warga yang tak setuju dengan perubahan slogan yang diumumkan bupati secara tiba-tiba. Dia berpendapat slogan "Perwira" telah sangat melekat dan bukan hanya milik para birokrat, tetapi juga milik masyarakat luas.

Berdasar pantauan Liputan6.com, hingga Kamis (20/7/2017), pukul 08.33 WIB, petisi itu telah ditandatangani oleh 1.456 orang.

"Jadi, jangan seenak sendiri merubah slogan kabupaten tanpa ada sosialisai dengan masyarakat/warga kota Purbalingga. Semoga bapak bupati yang Terhormat bisa menilik ulang peraturan bupati Nomor 66 Tahun 2017. Slogan baru tapi gawe rakyate loyo, lhaa piye to pak?" tulis Agus dalam petisinya.

Banjir protes juga terjadi di beberapa akun media sosial yang dikelola Pemkab Purbalingga, baik di kanal video berbagi maupun akun Instagram yang dikelola Dinkominfo Purbalingga.

Rata-rata warganet yang menyerukan penolakan itu berpendapat bahwa "Perwira" itu bukanlah semata-mata slogan, tetapi sudah menjadi bagian dari karakter dan juga kebanggaan masyarakat Purbalingga.

"Anda menafsirkan sendiri makna 170717 dengan menghilangkan sejarah PERWIRAnya kota kami. kudune rika nganakna jajak pendapat disit karo masyarakat purbalingga,"sehati" dirungokna kok lebay bgt (Seharusnya Anda mengadakan jajak pendapat dulu ke masyarakat purbalingga 'Sehati' kedengarannya kok lebay banget)," komentar akun Zy_Lumpang di video "Launching Slogan Baru Purbalingga Sehati," di kanal video berbagi yang dikelola Dinkominfo Purbalingga.

Video yang diunggah pada Senin malam, 17 Juli 2017, pada Selasa malam sudah disaksikan 3.704 orang dan meraih 304 tanda tak menyukai dan hanya 12 yang memberi tanda suka.

Di akun Instagram @dinkominfopbg, protes warganet juga tak kalah banyak. Seluruhnya menolak keputusan Pemkab untuk meluncurkan slogan baru tersebut.

"Hancur berkeping-keping hati saya Pak, tidak ada sosialisasi dengan masyarakat dan secara tiba-tiba saja slogan ganti, Purbalingga milik kita bersama bukan cuma milik pemerintah saja #SavePurbalinggaPerwira," tulis akun Instagram @nikiynick.

Sebelumnya, Bupati Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayunging Pratiwi meluncurkan slogan baru Kabupaten Purbalingga ‘Sehati’ pada Senin, 17 Juli 2017. Sehati merupakan akronim Sejahtera, Harmonis, Aman, Tertib, dan Indah.

Tasdi beralasan penggantian slogan itu telah melalui berbagai pertimbangan yang matang. Selain tidak adanya landasan hukum untuk slogan sebelumnya, tagline Sehati lebih mendorong dan memotivasi derap langkah supaya tidak ada separatisme dalam pemerintahan yakni, satu langkah satu hati dan seirama.

"Tagline ini bukan hanya sekadar slogan, tapi menjadi spirit darah baru untuk bersemangat menyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Purbalingga, yakni meningkatkan pelayanan publik kebijakan publik dan selalu menjaga kerukunan di antara kita," tutur Tasdi.

Saksikan video menarik di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.