Sukses

Polisi Masih Tunggu 8 Dokter Saksi Kasus Tewasnya Mahasiswi UMI

Reski sang mahasiswi tewas usai mengikuti kegiatan perpeloncoan Tanggap Bencana Medis (TBM) FK UMI di Desa Pao, Tombolok Pao, Gowa.

Liputan6.com, Makassar - Dari sembilan dokter RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, hanya satu yang memenuhi panggilan pemeriksaan kasus dugaan penganiayaan berujung tewasnya Reski Eiviena Syamsul (22) mahasiswi FK UMI Makassar, Sulsel.

Reski tewas usai mengikuti kegiatan perpeloncoan Tanggap Bencana Medis (TBM) FK UMI di Desa Pao, Tombolok Pao, Gowa.

Panggilan kedua tersebut dipenuhi pada Kamis, 23 Juni 2016.

"Hanya satu yang hadir dari sembilan orang dokter yang telah dilayangkan surat panggilan pemeriksaan," kata Kasubdit IV Dit Reskrimum Polda Sulsel Kompol Muh Yadin kepada Liputan6.com saat dihubungi lewat sambungan telepon.

Yadin berharap, kedelapan dokter lainnya juga memenuhi panggilan kepolisian agar proses penyidikan kasus ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Dia menunggu kehadiran delapan dokter lainnya hari ini, Jumat (24/6/2016).

"Kita kembali layangkan panggilan terhadap dokter tersebut. Tentunya jika tetap tak proaktif atau tak penuhi panggilan tanpa keterangan yang jelas hingga terhitung pemanggilan ketiga, tentunya penyidik akan menggunakan kewenangannya sesuai yang diatur dalam KUHAP, yakni upaya jemput paksa," ujar dia.

Menurut Yadin, keterangan dari sembilan dokter ini sangat penting bagi penyidik untuk menemukan adanya penjelasan terkait kondisi Reski mahasiswi FK UMI saat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

"Jadi kita harap besok dia datang, karena kita butuh penjelasan tentang kondisi korban saat dirawat di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia. Ya, kasarnya kita ingin tahu apakah ada luka di tubuh korban atau tanda-tanda kekerasan lainnya yang bisa menjelaskan lebih lanjut," ucap Yadin.

"Saya katakan ini penting untuk jadi acuan dalam menguatkan bukti adanya dugaan perbuatan penganiayaan yang dialami korban," ujar dia.

Informasi yang dihimpun Liputan6.com, sembilan dokter RS Wahidin Sudirohusodo Makassar yang menjadi prioritas pemeriksaan awal sejak kasus Reski ditingkatkan ke tahap penyidikan, masing-masing Eny Sanre, Susi Aulia, Jerny Dase, Satriawan Abadi, Mawardy Anwar, M Faizal Muchtar, Andi Rizal, Puzan, dan Supardin.

Kematian Reski

Reski dinyatakan meninggal dunia setelah dirawat tiga hari di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar karena terluka saat mengikuti Study Club Tanggap Bencana Medis (TBM) yang digelar UKM Kedokteran di Desa Pao, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulsel, Sabtu, 4 Juni 2016.

Kejadian nahas berawal pada Jumat, 3 Juni 2016, tepatnya pukul 20.00 Wita saat korban berangkat mengikuti Study Club TBM Fakultas Kedokteran UMI Makassar menuju tempat kegiatan. Pada Sabtu, 4 Juni 2016, pelapor dalam hal ini Asriadi, saudara sepupu korban, mendapat informasi jika korban sudah berada di Rumah Sakit Faisal Makassar dalam kondisi tak sadarkan diri.

Korban diduga mengalami penganiayaan karena pada tubuhnya, yakni pada lengan kanan dan kiri, serta kepala bagian belakang terdapat luka memar selanjutnya meninggal dunia pada hari Selasa, 7 Juni 2016 di ruang ICU RS Wahidin Sudirohusodo Makassar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini