Sukses

Isu Pasien Papua Terjangkit Virus MERS Repotkan RS Haji Makassar

Isu itu beredar di media sosial dan jejaring informasi awak media Makassar.

Liputan6.com, Makassar - Rumah Sakit Umum (RSU) Haji yang berlokasi di Jalan Kumala, Kota Makassar, dihebohkan kabar 19 warga Manokwari Selatan, Provinsi Papua Barat, yang dikarantina akibat terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Kabar itu beredar di media sosial dan jejaring awak media Makassar.

"Met pagi, sekedar informasi beberapa warga Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, sepulang umroh terindikasi terserang virus MERS. Mereka sekarang dikarantina di rumah sakit haji Makassar. Jumlah diperkirakan ada 19 orang. Makasi," demikian informasi yang diterima Liputan6.com, Senin (1/2/2016).

Menanggapi hal, itu Humas Rumah Sakit Umum Haji Muksin menegaskan, informasi tersebut hanya kabar burung belaka. Pengecekan di masing-masing unit kerja di rumah sakit berpelat merah itu tidak ditemukan pasien asal Papua Barat dimaksud, khususnya yang pulang melaksanakan umrah.

 

"Kami sudah cek, tidak ada pasien warga Papua Barat yang dikarantina di RSU Haji karena terserang virus MERS," kata Muksin kepada Liputan6.com.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Rachmat Latief. Ia mengaku belum mendapatkan informasi tentang adanya warga Manokwari Selatan, Papua Barat, yang dikarantina karena terserang virus Mers.

"Nanti saya cek dan arahkan anggota saya ke RSU Haji jika informasi itu memang betul," kata Rachmat.

Para peneliti dari Bonn, Hong Kong, dan Dubai telah mempelajari lebih dari 900 unta yang hidup di Dubai untuk mengkaji tanda-tanda infeksi MERS baru dan lama. Sampel darah, lendir hidung, dan liur diuji untuk mengetahui kehadiran antibodi MERS atau virus MERS itu sendiri.

Dari pengujian tersebut ditemukan kebanyakan unta dromedari yang berusia lebih dari 2 tahun mengandung antibodi MERS. Jumlah sampel yang mengandung virus MERS aktif lebih banyak lagi ditemukan pada unta berusia kurang dari 4 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini