Sukses

Hadiah Motor untuk Informan Dalang Bom Molotov di Gowa

Pelemparan 2 bom molotov terjadi menjelang rekapitulasi perolehan suara paslon kepala daerah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Liputan6.com, Makassar - Dua pengeboman menggunakan bom molotov terjadi menjelang rekapitulasi perolehan suara pasangan calon (paslon) kepala daerah di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kedua kejadian ini mirip dengan peristiwa sebelumnya, yakni pada pilkada 2010 di Kabupaten Gowa.

Bom molotov pertama dilempar ke Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Paccinongan, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, tepatnya pada Kamis, 10 Desember 2015. Selanjutnya pada Selasa, 15 Desember 2015, giliran Kantor Camat Pallangga dilempari bom molotov.

Adanya teror tersebut membuat Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto merasa geram. Kapolda berjanji akan memprioritaskan pengungkapan dalang di balik aksi teror itu.

"Kapolda geram dan sebagai upaya keseriusan mengungkap kasus ini, Kapolda juga membuat sayembara bagi yang mendapatkan informasi keberadaan pelaku bom molotov di 2 tempat tersebut," ucap Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada Liputan6.com di Makassar, Rabu (16/12/2015).

Dalam sayembara tersebut, ujar Barung, Kapolda Sulselbar menawarkan berbagai macam hadiah baik berupa uang, kamera, handpone, maupun sepeda motor bagi masyarakat atau siapa saja pihak yang memberikan informasi terkait keberadaan dalang atau aktor di balik pelemparan bom molotov yang mengacaukan pelaksanaan Pilkada Gowa.

"Kapolda sangat mengharapkan peran dan keterlibatan masyarakat. Makanya siapa saja yang bisa membuat terang tindak pidana bom ini, Kapolda akan memberikan reward," ujar Barung.

Selain melibatkan warga, para personel intelijen dari Polres Gowa maupun back-up Polda Sulselbar diterjunkan mencari dan mengungkap aktor di balik aksi bom molotov di Gowa.

"Kita sudah mengindikasikan pelaku bom molotov di Gowa berhubungan dengan kejadian serupa pada Pilkada 2010 lalu di Gowa. Sekarang sudah saatnya pelaku dihentikan, harus segera diungkap, rentetan bom molotov di Gowa sudah sangat meresahkan, termasuk kejadian 2010 lalu akan diungkap," ujar Barung.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini