Sukses

Hindari Makan Makanan Berlemak Saat Sahur dan Buka Puasa agar Tidur Lebih Nyenyak

Makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka bisa menjadi faktor seseorang mengalami kesulitan tidur atau tidak.

Liputan6.com, Jakarta Selama Ramadan, umumnya pola makan dan tidur berubah. Seseorang cenderung tidur lebih larut ketika Ramadan tiba. Ini karena orang lebih banyak menghabiskan di malam hari untuk beribadah, ditambah pula dengan menyiapkan dan makan sahur.

Kondisi kurang tidur di malam hari sebetulnya bisa disiasati dengan mengusahakan agar tidak tidur terlalu larut serta menggantinya di siang hari. Mendapatkan kecukupan tidur sangat penting bagi kesehatan. Kurang tidur bisa mengakibatkan daya tahan tubuh menurun.

Nutrition Expert YOUVIT Puteri Aisyaffa mengatakan, idealnya seseorang harus tidur minimal 7 jam per hari. Jika tidak, kurang tidur bisa memengaruhi sistem saraf pusat (SSP) yang berperan penting mengatur respon imun tubuh.

"Bukan hanya respon imun yang akan terganggu, kualitas dan durasi tidur yang buruk bisa meningkatkan risiko obesitas, hipertensi, dan kardiovaskular," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Health-Liputan6.com, ditulis Sabtu (9/5/2020).

Selain itu, Aisya menjelaskan bahwa makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka bisa menjadi faktor seseorang mengalami kesulitan tidur atau tidak.

“Dari hasil studi, kalau kita makan makanan yang kandungan lemak dan energinya cukup tinggi, bukan hanya akan berdampak pada resiko kolesterol, tetapi juga kesusahan untuk tidur dengan cepat,” tambahnya lagi.

 

-----------

Kabar Ramadan: Mau Buka Puasa Ditemani Artis?

Gabung KapanLagi Buka Bareng, event buka puasa online bersama Jirayut dan Rara LIDA 9 Mei ini. Bakal ada Chef Norman, Danilla, dan Adhitia Sofyan juga. Caranya? Daftar dulu di sini, dan isi data diri kamu. Semuanya GRATIS. Baca panduan lengkap di sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bijak Pilih Makanan Saat Sahur dan Buka Puasa

 

Untuk mengatasi kondisi ini, Aisya menyarankan untuk cermat dalam memilih asupan selama Ramadan. Berikut beberapa rekomendasinya:

• Perbanyak porsi sayuran hijau. Kandungan vitamin, mineral dan seratnya (seperti tryptophan, zat besi, magnesium, vitamin C, zeaxanthin) terbukti dapat memaksimalkan tidur yang dalam dan restoratif.

• Konsumsi kacang kedelai seperti tempe dan susu kedelai. Sumber makanan ini mengandung isoflavone yang membantu kualitas tidur seseorang.

• Minum dairy product (contoh: susu sapi). Pada susu terkandung kalsium dapat memproduksi melatonin atau yang lebih dikenal dengan hormon tidur.

• Coba konsumsi pepaya. Buah ini merupakan salah satu buah sederhana yang memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi (seperti vitamin A, C, asam folat, tembaga, magnesium) dan bagus untuk mendukung kualitas tidur.

• Bisa minum juga teh herbal. Kandungan pada teh sudah lama terbukti dapat menenangkan saraf dan mengurangi kecemasan. 

“Yang pasti imbangi juga dengan kesadaran pengaturan jam tidur yang ideal. Selain itu, selama puasa sebaiknya konsumsi multivitamin dan omega tambahan, karena tubuh dipaksa untuk tidak mendapatkan nutrisi dalam jangka waktu yang lama. Nah, bisa coba YOUVIT multivitamin dan omega. Kandungannya seimbang, rasanya kenyal enak dan pastinya membantu menjaga daya tahan dan kesehatan jantung kita,” ucapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.