Sukses

5 Penyebab Pusing Saat Puasa dan Cara Mengatasinya

Penyebab pusing saat puasa dipengaruhi oleh faktor perubahan yang terjadi dari kebisaan sehari-hari.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pusing saat puasa kerap kali dikaitkan dengan rasa lapar yang sedang dirasakan. Padahal ternyata kelaparan bukanlah penyebab pusing tersebut. Asalkan dapat memilih makanan sahur dan berbuka yang tepat, serta menjalankan pola hidup sehat makan puasa akan lancar.

Pusing memang salah satu masalah yang cukup umum terjadi di Bulan Puasa. Kepala pusing saat puasa dapat menjadi tanda bahwa ada yang tidak benar dalam tubuh kamu. Bisa jadi kamu kekurangan cairan, kekurangan darah, kekurangan energi, atau masalah kesehatan lainnya.

Penyebab pusing saat puasa dipengaruhi oleh faktor perubahan yang terjadi dari kebisaan sehari-hari. Berpuasa membuat kebiasaan makan dan minum menjadi berubah, serta waktu istirahat pun juga berubah. Hal ini jika tidak diimbangi dengan penerapan pola hidup sehat tentu dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti pusing atau sakit kepala.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/5/2020) tentang penyebab pusing saat puasa. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Dehidrasi

Penyebab pusing saat puasa yang pertama adalah dehidrasi. Hal ini berkaitan dengan tubuh yang harus menahan rasa haus dari imsak pada pagi hari hingga imsak pada sore harinya.

Jika kamu merasa sangat haus dan tubuh tidak banyak mempunyai cadangan air, maka risiko mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi semakin besar. Terlebih jika cuaca sedang panas, kamu banyak melakukan aktivitas dan banyak mengeluarkan keringat.

Dehidrasi atau kekurangan cairan menyebabkan volume otak menyusut dan tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Akibatnya, selaput otak mengirimkan sinyal rasa sakit ke seluruh bagian otak. Gejala dehidrasi selain pusing dan sakit kepala yaitu lemas, otot kram, sulit berkonsentrasi, urine berwarna pekat atau gelap, serta kulit sangat kering sampai bersisik atau mengelupas.

Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan cairan harian tubuh sangat penting perannya selama berpuasa. Minum setidaknya 8 gelas dalam rentang waktu berbuka hingga sahur sangat penting dilakan selama puasa.  

3 dari 7 halaman

Turunnya Kadar Gula Darah

Pemilihan makanan yang tepat saat sahur dan berbuka memang sangat penting perannya untuk mendukung kelancaran ibadah puasa. Saat menahan lapar di siang hari Bulan Ramadan, tubuh bisa saja kekurangan glukosa sebagai energi jika makanan saat berbuka dan sahur tidak bernutrisi atau kamu makan terlalu sedikit.

Padahal, glukosa merupakan sumber energi utama yang digunakan tubuh untuk melakukan semua fungsi normalnya. Kekurangan glukosa dalam tubuh dapat membuat otak kekurangan energi untuk melakukan fungsinya. Akibatnya, kamu merasakan gejala lemas dan pusing.

Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi makanan yang dapat mempertahankan energi lebih lama, seperti makanan yang mengandung serat tinggi, saat buka puasa dan sahur. Contohnya, makanan sumber karbohidrat kompleks seperti nasi merah dan roti gandum, sayuran, hingga buah-buahan.

Hindari konsumsi makanan sumber karbohidrat sederhana, seperti kue manis, minuman manis, biskuit, dan lainnya. Karbohidrat sederhana dapat membuat gula darah naik dengan cepat, namun juga lebih cepat turun, sehingga dapat menjadi penyebab pusing saat puasa.

4 dari 7 halaman

Kurang Tidur

Perubahan pola tidur pada Bulan Ramadan menjadi salah satu faktor penyebab pusing saat puasa. Hal ini karena kamu harus bangun lebih pagi untuk melaksanakan makan sahur. Dengan begitu, mungkin kamu jadi kurang tidur atau mengalami perubahan jam biologis tubuh.

Sebuah penelitian membuktikan kalau kurang tidur akan meningkatkan produksi protein jenis tertentu pada otak. Protein ini memicu reaksi saraf yang menjadi penyebab pusing saat puasa.

Tentunya kamu akan lebih mudah merasa kelelahan saat puasa, terlebih saat kekurangan minum dan kurang banyak mengonsumsi makanan saat buka puasa dan sahur. Kelelahan dapat disebabkan karena kamu terlalu banyak beraktivitas saat puasa atau mungkin juga karena Anda kurang tidur.

5 dari 7 halaman

Turunnya Tekanan Darah

Penyebab pusing saat puasa juga bisa dipengaruhi oleh faktor turunnya tekanan darah. Saat tekanan darah turun, kamu jadi limbung atau tidak seimbang. Puasa memang bisa menurunkan tekanan darah.

Saat tekanan darah rendah, kamu bisa merasa pusing karena jantung tidak cukup memompa darah ke otak. Tekanan darah yang turun tiba-tiba dapat membuat jantung tidak mampu mengantarkan darah ke otak dalam jumlah cukup. Hal ini bisa terjadi saat kamu berdiri dari duduk dengan sangat cepat.

Ada baiknya jika memilih makanan-makanan sehat dan kaya nutrisi saat buka puasa dan sahur agar tekanan darah bisa stabil.

6 dari 7 halaman

Kecanduan Kafein

Kecanduan kafein sebelum Bulan Ramadan juga bisa menjadi salah satu penyebab pusing saat puasa. Jika kamu tak bisa melewatkan sehari saja tanpa kopi sebelum bulan puasa, sakit kepala saat puasa mungkin disebabkan oleh gejala tiba-tiba kamu tidak mengonsumsi kafein.

Jika saat puasa kamu tidak minum kopi sebanyak pada hari-hari sebelumnya, atau bahkan berhenti, kamu bisa mengalami gejala yang disebut gejala putus kafein. Gejalanya antara lain sakit kepala, lemas, mual, cemas, gelisah, sulit berkonsentrasi.

Gejala putus kafein bisa bertahan mulai dari seharian penuh hingga dua bulan. Tergantung pada seberapa sering kamu mengonsumsi minuman berkafein sebelumnya.  

7 dari 7 halaman

Cara Mengatasi Pusing saat Puasa

Setelah mengenal beberapa penyebab pusing saat puasa, tentunya kamu juga harus tahu cara mengatasinya. Berikut beberapa cara mengatasi pusing saat puasa:

Kompres Dingin

Salah satu cara mengatasi pusing saat puasa yang ampuh adalah dengan kompres dingin. Caranya dengan menyiapkan es batu, lalu bungkus dengan kain lembut. Tempelkan kompres dingin tersebut di bagian kepala yang sakit. Kompres dingin ini bisa membantu meredakan peradangan saraf atau pembuluh darah dalam otak.

Hindari Cahaya yang Terlalu Silau

Selain itu, menghindari cahaya yang terlalu silau juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi pusing saat puasa. Cahaya dari komputer atau jendela yang terlalu silau bisa membuat mata lelah sehingga kepala makin sakit. Jadi, hindari dulu cahaya yang terlalu silau. Kamu bisa menutup tirai atau menurunkan pengaturan cahaya di layar komputer atau smartphone.

Pijat Ringan

Memijat ringan wajah dan kepala juga bisa membantu meringankan rasa nyeri saat pusing. Mulailah dengan membuat gerakan melingkar dengan jari, dari kedua tulang pipi. Kemudian perlahan geser jari semakin ke atas, yaitu di sisi luar kedua mata. Teruskan sampai jari-jari kamu bertemu di bagian tengah dahi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini