Sukses

Deretan Bus Bertameng Siap Angkut Pemudik di Sumatera

Aksi pelemparan bus kadang terjadi di sejumlah titik jalur lintas Sumatera

Liputan6.com, Jambi - Angkutan bus untuk mudik lebaran masih menjadi pilihan utama di kawasan Pulau Sumatera. Menempuh jarak ratusan atau bahkan ribuan kilometer dengan sejumlah jalur sepi nan rawan akan tindak kejahatan, menjadikan sejumlah perusahaan otobus membekali armadanya dengan pengaman tambahan berupa tameng khusus.

Bagi sejumlah sopir maupun awak bus yang biasa beroperasi di kawasan Sumatera, kasus kejahatan yang paling kerap dialami adalah aksi pelemparan bus oleh orang tak dikenal. Untuk melindungi bus dari aksi pelemparan itu, sejumlah bus diberi tambahan berupa kawat pengaman di bagian kaca depan.

"Ini sudah bertahun-tahun dilakukan. Apalagi kalau musim mudik lebaran, banyak bus-bus di Sumatera pasang kawat. Khususnya yang trayeknya jauh dari Jawa sampai Medan atau Aceh," ujar Tagor (50), salah seorang pengemudi bus lintas Sumatera saat dihubungi, Minggu (18/6/2017).

Menurut Tagor, aksi pelemparan bus hampir merata terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Sumatera. Apalagi di jalur-jalur yang terkenal rawan dan sepi. Seperti di jalur lintas tengah antara Jambi - Lubuk Linggau (Sumatera Selatan) menuju arah Bengkulu.

Kondisi sama juga kadang terjadi di beberapa titik di jalur lintas timur Sumatera. Mulai dari Palempang (Sumatera Selatan), Jambi, Pekanbaru (Riau) hingga jalur menuju Medan (Sumatera Utara).

"Tak hanya bus, mobil travel yang kecil kadang juga dilempar. Itu entah iseng atau mabuk, ada saja yang lempar. Biasanya malam-malam kejadiannya," ucap Tagor.

Kawat pelindung dipasang tepat di bagian depan kaca bus. Lebarnya sama seukuran panjang dan tinggi kaca. Agar pandangan supir tidak terganggu, kawat yang terpasang adalah kawat kecil namun kuat dengan cat warna hitam.

Sementara itu, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan (LLA) Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jambi, Herlambang mengatakan, untuk menjamin keamanan arus mudik dan balik lebaran pihaknya sudah berkoordinasi bersama seluruh pihak terkait. Di antaranya dari kepolisian, dinas kesehatan, TNI, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan bahkan tim Pramuka.

Sejumlah jalur rawan baik tindak kejahatan maupun bencana alam juga sudah diantisipasi. Di mana untuk tindak kejahatan sudah ditempatkan pos penjagaan lengkap dengan personil aparat keamanan. Sementara untuk jalur rawan bencana ditempatkan personil PU lengkap dengan alat berat yang sewaktu-waktu bisa dioperasikan apabila terjadi bencana.

Untuk persiapan angkutan mudik dan balik lebaran di Jambi, khususnya armada bus, Dishub Jambi sudah menggelar uji kelaikan terhadap 2.077 unit kendaraan. Hasilnya, ada 961 armada bus dilarang beroperasi untuk angkutan mudik.

"Jadi bus yang dinyatakan laik jalan diberi stiker khusus. Untuk itu, bagi pemudik yang menggunakan angkutan bus, harap mengecek stiker kelaikan bus yang akan ditumpangi. Ini untuk memastikan kendaraan benar-benar laik jalan," ujar Herlambang menjelaskan.

Tak hanya kondisi armada bus, untuk menjamin keamanan dan keselamatan pemudik, Dishub Jambi bersama BNN juga mengecek kondisi kesehatan para sopir dan awak bus. Di mana mereka harus lolos tes urine dan bebas alkohol.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini