Sukses

Di Hadapan Santri, Jokowi Singgung soal Hoaks PKI

Jokowi mengutarakan kekhawatirannya dengan bertebarannya hoaks, maupun fitnah di media sosial yang marak menjelang Pemilu 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Gerilya politik calon presiden nomor urut 1 Jokowi terus berjalan. Kali ini mantan Wali Kota Solo itu mendatangi Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon, Semarang, Jawa Tengah.

Pada kesempatan ini, Jokowi kembali mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan menghargai sesama. Sebab sebagai bangsa, Allah memang menganugerahkan keberagaman bagi Indonesia.

"Sudah menjadi sunatullah bahwa bangsa ini memang beragam, berbeda-beda. Jangan sampai antaragama, antarsuku, antardaerah menjelekkan, mencela, tidak saling menghargai tidak saling menghormati," kata Jokowi seperti dikutip dari JawaPos.com, Senin (22/10/2018).

Dia mengutarakan kekhawatirannya dengan bertebarannya kabar bohong, hoaks, maupun fitnah di media sosial yang marak menjelang pemilihan umum (Pemilu), pemilihan bupati atau wali kota, pemilihan gubernur, hingga pemilihan presiden.

"Itu bukan tata karma Indonesia. Itu bukan etika Indonesia, itu bukan nilai-nilai Islami kita," tegasnya.

Pada kesempatan itu juga, di depan para kiai, Jokowi kembali menyinggung soal hoaks yang kerap menimpanya. Itu terkait dengan berita bohong yang menyebut dirinya seorang aktivis Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal PKI dibubarkan pada 1965, sementara dirinya lahir pada 1961.

"Umur saya baru empat tahun masa sudah jadi aktivis PKI, masa ada PKI balita? Ada juga gambar DN Aidit Ketua PKI waktu pidato tahun 1955, di sebelahnya ada saya coba, saya lahir saja belum. Itulah jahatnya politik, jahatnya fitnah seperti itu. Tapi ada yang percaya, tanya langsung ke saya, ya saya jelaskan," tutur suami Iriana itu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajakan untuk Para Santri

Di akhir sambutannya, Presiden ketujuh RI ini mengajak semua pihak, utamanya yang ada di pondok pesantren, untuk membangun sumber daya manusia yang memiliki karakter.

"Tadi saya baca sekilas bahwa misi Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon ini adalah membangun santri yang berakhlakul karimah dan membangun santri yang berkarakter ahlussunnah wal jamaah, saya rasa ini adalah sebuah visi ke depan yang sangat baik dan marilah kita wujudkan bersama-sama," dia menambahkan.

Hadir mendampingi Presiden dan Iriana pada silaturahmi tersebut, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Pimpinan Pondok Pesantren Bugen Al-Itqon KH Ubaidillah Shodaqoh.

Baca berita menarik lainnya di Jawapos.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.