Sukses

Demokrat Minta Kubu Jokowi Tak Bajak Kader Mereka untuk Jadi Tim Sukses

Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat mengatakan, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin hanya klaim sepihak soal Soekarwo gabung ke tim sukses.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur yang juga politikus Partai Demokrat, Soekarwo atau Pakde Karwo, disebut akan merapat ke kubu Jokowi-Ma'ruf Amin. Bahkan disebutkan, keberadaan Pakde Karwo dalam tim pemenangan Jokowi akan diputus pekan depan.

Namun, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan, apa yang disampaikan timses Jokowi hanyalah klaim sepihak.

"Itu semua klaim-klaim dari kubu Jokowi," ucap Ferdinand saat dikonfirmasi, Selasa (11/9/2018).

Dia menuturkan, sebenarnya hati Pakde Karwo ingin terus bersama Demokrat. Namun, Timses Jokowi-Ma'ruf dianggap terus melakukan pembajakan.

"Kami mengerti betul dan tahu betul situasi kebatinan Pakde Karwo yang sesungguhnya ingin terus bersama Partai Demokrat. Namun ulah dan perilaku Timses Jokowi-Ma'ruf ini memasukkan nama seseorang jadi tim mereka," ungkap Ferdinand.

Dia pun meminta agar Tim Jokowi-Ma'ruf tak melakukan pembajakan lagi. Bahkan sampai menarik kader Demokrat.

"Kami mengimbau agar Tim Pemenangan Jokowi berhenti membajak dan menarik-narik kader Partai Demokrat untuk masuk mendukung Jokowi. Ini pendidikan politik yang buruk," klaim Ferdinand.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Nasib Soekarwo

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Tim Kampanye nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni, mengatakan, nasib Pakde Karwo bergabung ditentukan minggu depan.

"Ada Komunikasi dengan beliau, mungkin bisa segera. Paling lama minggu depan ada keputusan," ucap Raja Juli.

Dia menegaskan, Pakde Karwo figur yang cocok menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah Jawa Timur. Namun, akan disiapkan skenario khusus karena yang bersangkutan masih menjabat sebagai Gubernur.

"Apakah nanti diganti Gus Ipul, nah itu beberapa yang masih dibicarakan," jelas Raja Juli.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.