Sukses

Jurus Saifudin Agar Petani Sumsel Tak Tergiur Hidup di Kota

Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Selatan ini, infrastruktur terutama jalan menjadi permasalahan utama terhambatnya perekonomian.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Sumatera Selatan Saifudin Aswari Rivai akan fokus membenahi infrastruktur di Sumatera Selatan apabila dirinya memperoleh suara terbanyak pada 27 Juni 2018.

Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Selatan ini, infrastruktur terutama jalan menjadi permasalahan utama terhambatnya perekonomian.

"Jalan adalah urat nadi daripada perekonomian," ujar Aswari saat berkunjung ke redaksi Liputan6.com, Kamis, 22 Ferbruari 2018.

Padahal menurut Aswari, masyarakat Sumsel seharusnya sudah mampu hidup dengan layak karena mayoritas dari mereka memiliki lahan sawah dan kebun sendiri.

Sayangnya, infrastruktur jalan yang belum memadai menyebabkan distribusi hasil panen membutuhkan biaya esktra.

"Tapi jalan insfrastruktur yang tidak mendukung membuat biaya untuk mengangkat hasil bumi ke kota, ke pasar dan sebagainya menjadi mahal," sesal Aswari.

Akhirnya para petani pun tidak mendapatkan hasil yang layak dari perkebunan maupun pertanian mereka.

"Kalau mereka tidak memiliki hasil yang layak, akhirnya mereka tidak bangga menjadi petani. Kalau mereka tidak bangga menjadi petani, terjadilah urbanisasi," ucap Aswari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan Sebagai Koneksi

Untuk itu, Aswari berencana untuk fokus kepada pembenahan infrastruktur jalan supaya terkoneksi dengan pusat pemerintahan di Sumsel dan 17 kabupaten kota.

Bupati Lahat dua periode ini berharap para pemuda bisa mengubah pola pikirnya dengan menyukseskan pertanian dan perkebunan di Sumsel yang ditunjang infrastruktur jalan.

"Kalau ini terrealisasi mudah-mudahan mereka akan menjadi petani-petani yang makmur," kata Aswari.

Dia menilai cara ini cukup berhasil saat diterapkan di Kabupaten Lahat dibawah kepemimpinannya yakni sejak 2008 hingga 2018.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.