Sukses

Kapolri Penasaran Siapa Kapolda yang Bakal Jadi Saksi Ganjar-Mahfud soal Gugatan Pilpres di MK

Meski memperbolehkan kapolda tersebut menjadi saksi, namun Sigit mengingatkan harus memiliki bukti yang cukup terkait dugaan kecurangan pemilu.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku belum mengetahui siapa sosok kapolda yang akan jadi saksi dalam gugatan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kapolda tersebut diminta menjadi saksi dugaan kecurangan pemilu oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud. 

Sigit pun penasaran siapa nama kapolda tersebut. "Saya justru menunggu namanya siapa ya," kata Sigit di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat, (15/3/2024).

Meski memperbolehkan kapolda tersebut menjadi saksi, namun Sigit mengingatkan harus memiliki bukti yang cukup terkait dugaan kecurangan pemilu. 

"Ya kalau memang ada ya boleh-boleh saja. Tapi kan harus ada buktinya," katanya.

"Ya kita lihat, kapoldanya siapa. Kan harus bisa dibuktikan," tambahnya.

Sigit mengaku akan memantau terus perkembangan sengketa pemilu di MK. Menurutnya, bila benar ada kecurangan di pemilu ia janji akan memproses.

"Kemudian pertanyaan terakhir posisi kami apalagi terkait isu ada saksi dari kapolda dan sebagainya ya kita tunggu saja. Bila betul ada melanggar ya kita proses," kata Sigit.

"Namun kalau tidak ada kita tunggu saja seluruh hasil dan kita doakan seluruh tahapan, baik KPU, MK bisa berjalan baik dan hasilnya bisa diterima masyarakat," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Akan Bawa Kapolda Jadi Saksi

Sebelumnya, Wakil Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Henry Yosodiningrat membocorkan saksi seorang Kapolda yang akan diajukan dalam sidang gugatan Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) nanti

"Tanpa itu tidak akan ada selisih suara seperti itu. Kami punya bukti ada kepala desa yang dipaksa oleh polisi, ada juga bukti warga masyarakat mau milih ini tapi diarahkan ke paslon lain, dan akan ada Kapolda yang kami ajukan,” kata Henry dalam keteranganya.

Namun, Henry tak menjelaskan secara detail soal identitas dari kapolda itu.Ia hanya mengatakan, tujuan sakso itu dimaksud untuk membuktikan soal adanya mobilisasi kekuasaan dengan pengerahan aparatur negara.

“Kita tahu semua main intimidasi, besok kapolda dipanggil dicopot,” kata dia.

Henry pun menyadari saksi soal Kapolda itu cukup beresiko, karena bisa berdampak ke berbagai lini termasuk karir. Sehingga dia memastikan tetap akan menjaga baik dari identitas sampai jabatan daripada saksi yang akan diajukan.

"Dan akan ada Kapolda yang kami ajukan. Kita tahu semua main intimidasi, besok kapolda dipanggil dicopot," tandas Henry.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.