Sukses

Blusukan di Karawang, Ganjar Ziarah ke Makam Syekh Quro

Menurutnya, kehadiran mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menunjukkan bahwa Ganjar adalah sosok yang taat agama dan menghormati ulama, terutama leluhur.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, berziarah ke makam Syekh Quro di komplek Masjid Agung Karawang, Jumat (15/12/2023). Syekh Quro diektahui berperan penting dalam sejarah penyebaran Islam di Karawang pada abad ke-14. 

Ganjar yang tengah melakukan blusukan kampnye di Karawang, singgah dan berziarah ke makam Syekh Quro.

Pengurus Masjid Agung Syekh Quro Karawang, H Ceceng Syarif Husain mengaku bangga bisa bersilaturahmi dengan Ganjar sekaligus berziarah ke makam leluhur. 

"Kami bangga karena Pak Ganjar, salah satu Capres bisa bersilaturahmi. Tadi solat Jumat berjamaah dan berziarah ke makam Syekh Quro yang berada di komplek masjid ini," katanya. 

Menurutnya, kehadiran mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu menunjukkan bahwa Ganjar adalah sosok yang taat agama dan menghormati ulama, terutama leluhur. 

"Iya beliau orang yang taat agama. Dan beliau punya kepedulian terhadap para leluhur," tandasnya.

Adapun Masyarakat Karawang meyakini, Syekh Quro datang bersama para santrinya, yakni Syekh Abdul Rohman, Syekh Maulana Madzkur, dan Nyai Subang Larang, ke Pulau Jawa pada abad ke-14. 

Mereka datang dengan menumpang kapal yang dipimpin Laksamana Cheng Ho yang tengah dalam perjalanan menuju Majapahit. Dalam pelayarannya itu, armada Cheng Ho mendarat di Pura Karawang. 

Syekh Quro beserta para santrinya pun turun di Karawang dan menetap di sana. Selama di Karawang, ia menyebarkan agama Islam dengan mendirikan Pondok Pesantren bernama Pondok Quro yang artinya tempat untuk belajar Alquran, pada 1418 M.

Di kalangan masyarakat Karawang, makam Syekh Quro berada di dua lokasi yang berbeda. Pertama di komplek Masjid Agung dan satunya di Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang.    

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ganjar Kunjungi Rumah Rengasdengklok

Sebelumnya, Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo juga sempat mengunjungi sebuah rumah tua berusia 103 tahun, yang terletak di Dusun Kalijaya I Desa Rengasdengklok Utara Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, pada Jumat (15/12/2023). Kendatangan Ganjar langsung disambut sejumlah warga.

"Selamat datang di Rengasdengklok, pak Ganjar. Dulu bung Karno diculik pemuda dan dibawa ke Rengasdengklok untuk memproklamasikan kemerdekaan. Hari ini, kami menculik bapak ke Rengasdengklok untuk mendeklarasikan bapak sebagai presiden 2024," teriak para warga.

Ganjar lantas menyalami warga dan pemilik yakni Janto. Ia bersama istrinya Siti Atikoh nampak terpukau berkeliling melihat sejumlah koleksi seperti foto-foto Bung Karno, Bung Hatta, kamar tidur serta kursi tempat Bung Karno dan Bung Hatta membahas proklamasi.

"Saya lagi di sekitar Karawang dan di sini ada tempat bersejarah, Rengasdengklok. Sejarah bagaimana anak muda menculik Bung Karno dan Bung Hatta dan meminta untuk segera merdeka. Sebuah sikap patriotisme yang mesti kita tiru," kata Ganjar.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Pelajaran dari Peristiwa Rengasdengklok

Menurut Ganjar, dari peristiwa Rengasdengklok ia mendapatkan pelajaran bahwa anak muda Indonesia memiliki semangat perjuangan dan kemandirian tinggi. Indonesia selalu berjuang untuk merdeka tanpa menunggu pemberian dari Jepang.

"Itu nilai yang kita dapatkan dari tempat ini, bahwa anak muda jangan hanya berharap untuk diberi. Anak muda bisa merebut dan melakukan sendiri dan kami tidak bisa didikte. Ini keren sekali," tegasnya.

Apalagi, hal luar biasa lainnya menurutnya adalah rumah tersebut adalah milik Djiauw Kie Siong, seorang Indoensia keturunan Tionghoa.

"Negara ini diperjuangkan dan dibangun secara bersama-sama. Semua orang harus tahu, sehingga tidak ada klaim dari beberapa kelompok untuk itu. Ini sejarah yang mesti dilihat oleh seluruh anak bangsa," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Pemimpin yang Tidak Melupakan Sejarah

Sementara itu, cucu Djiauw Kie Siong, Janto Djoewari mengaku senang dengan kunjungan Ganjar. Menurutnya hal itu membuktikan bahwa Ganjar adalah sosok pemimpin yang tidak melupakan sejarah.

"Senang sekali pak Ganjar datang, berarti beliau memperhatikan dan peduli pada sejarah. Seperti Bung Karno bilang, Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah," ucapnya.

"Saya melihat pak Ganjar bagus, ia tegak lurus sesuai undang-undang dan selalu mengayomi rakyat. Mudah-mudahan pak Ganjar konsisten," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.