Sukses

PDIP: Penerus Jokowi Bukan Prabowo, Tapi Ganjar-Mahfud

Pernyataan Aria Bima itu menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan masih banyak pemilih PDIP dan juga pendukung Jokowi yang bimbang atau belum menentukan pilihan.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP menyatakan calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto bukanlah sosok penerus kepemimpinan dan kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, melainkan paslon capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar Pronowo dan Mahfud Md.

"Ini jadi tugas partai. Kita harus meyakinkan pemilih (PDIP) dan masyarakat bahwa penerus Jokowi bukan Prabowo. Bahwa penerus Jokowi adalah Ganjar-Mahfud," tutur politikus PDIP Aria Bima kepada wartawan, Selasa (12/12/2023).

Pernyataan Aria itu menanggapi hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan masih banyak pemilih PDIP dan juga pendukung Jokowi yang bimbang atau belum menentukan pilihan.

Menurutnya, hal itu justru menunjukkan adanya keraguan pada basis pemilih PDIP terhadap Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai penerus kepemimpinan Jokowi.

"Soal survei (Litbang Kompas), saya tidak melihat dukungan untuk Prabowo, tapi saya melihat masih 60 persen lebih yang tidak mendukung Prabowo. Ini sudah dengan Gibran loh, sudah dengan pertemuan-pertemuan yang memunculkan simbolisasi dan klaim seolah-olah yang bisa melanjutkan program Jokowi adalah Prabowo-Gibran," jelas dia.

Aria menyebut, masih adanya pemilih PDIP yang belum menentukan atau undecided atas pilihannya bukan berarti suara akan lari ke Prabowo-Gibran.

"Hasil survei ini wajar. Pemilih PDI Perjuangan masih bingung, ya karena bertanya kok di sana ada Mas Gibran. Tapi apakah mereka otomatis dukung Prabowo? Enggak juga," ungkapnya.

Dia pun menegaskan, hasil survei Litbang Kompas justru menjadi pemicu bagi PDIP menggerakan seluruh caleg, kader, dan relawan untuk mensosialisasikan visi-misi dan program-program yang menjadi garis kebijakan PDIP dan telah dijalankan Jokowi selama 10 tahun memerintah.

"Inilah ruang bagi kami untuk meyakinkan bahwa PDI Perjuangan tetap dengan garis kebijakan saat mengusung Jokowi 10 tahun lalu, dan sekarang saat mengusung Ganjar-Mahfud," Aria menandaskan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Survei Litbang Kompas Capres-Cawapres 2024

Sebelumnya, Litbang Kompas kembali merilis data survei terbarunya terkait elektabilitas calon presiden dan wakil presiden di Pilpres 2024. Hasilnya, pada periode survei Desember 2023 pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran menempati posisi teratas.

“Prabowo-Gibran 39,3%, Anies-Muhaimin 16,7% dan Ganjar-Mahfud 15,3%,” seperti dikutip dari akun Instagram Harian Kompas, Senin (11/12/2023).

Meski begitu, Litbang Kompas menegaskan jumlah responden yang belum memilih atau undecided masih di angka 28,7%. Artinya, angka survei per kandidat yang ditampilkan hari ini masih dapat berubah.

“Pemilih bimbang saat ini jumlahnya meningkat dapat menjadi penentu. Dinamika politik yang terjadi dalam dua bulan menjelang pemungutan suara akan sangat menentukan,” tulis Litbang Kompas.

3 dari 4 halaman

Ganjar-Mahfud Akan Buat Kejutan di Debat Perdana

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, berjanji akan membuat kejutan pada debat Capres-Cawapres perdana, Selasa (12/12/2023). Hal itu ditujukan bagi pemilih yang masih galau menentukan pilihan.

Adapun pernyataan tersebut, disampaikan Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro, terkait hasil survei Litbang Kompas, yang menunjukkan masih banyak pemilih yang belum menentukan pilihan capres-cawapres.

Menurut dia, debat perdana capres-cawapres menjadi standing point bagi Ganjar-Mahfud untuk memberikan penegasan kepada pemilih yang merupakan pendukung Joko Widodo (Jokowi) agar tak lagi galau dalam menentukan pilihan.

"Kami rasa debat besok justru menjadi salah satu jawaban yang dinanti dan masyarakat akan melihat. Untuk itu, kami pastikan Pak Ganjar dan Pak Mahfud akan berbicara gamblang di debat, pasti ada kejutan dalam debat besok yang akan disampaikan beliau berdua," kata Aryo.

Sementara itu jubir Andi Widjayanto menilai, Litbang Kompas tak menyudutkan Ganjar-Mahfud, karena justru pasangan capres-cawapres nomor urut 3 ini memperkuat visi-misi Indonesia Unggul yang diusung Jokowi.

"Kalau dari visi-misi, bisa lihat di lapangan betapa cepat Mas Ganjar memperkuat dan mendukung program-program strategi yang sudah dilakukan Pak Jokowi," ujar Andi.

 

4 dari 4 halaman

Ganjar-Mahfud Akan Lanjutkan Program Jokowi

Dia mengungkapkan, pasangan Ganjar-Mahfud berkomitmen mewujudkan pembangunan IKN sebagai Kota Hijau, kota digital, dan smart hub. Untuk program hilirisasi pun pasangan ini memiliki visi-misi yang memperkuat program hilirisasi yang telah dirintis Jokowi. 

Menurutnya, cara Ganjar meneruskan gaya kepemimpinan Jokowi pun terlihat, antara lain lewat blusukan yang dilakukan ke berbagai daerah, dan langsung ke masyarakat kecil.

"Kami yakin kalau publik melihat sosok Mas Ganjar, maka publik akan menilai Mas Ganjar ini adalah blusukan plus, Mas Ganjar ini adalah Jokowi 3.0," ungkap Andi.

"Meski demikian, lanjutnya, pasangan Ganjar-Mahfud juga akan menyoroti isu demokrasi, terutama tentang Putusan Mahkamah Konstitusi terkait usia capres-cawapres, dan politik dinasti yang kontroversial.

"Saat ini demokrasi dalam bahaya dan hal itu berlaku di selruuh dunia, bukan hanya Indoensia. Itu sebabnya misi Ganjar0-Mahfud adalah memastikan Pemilu 2024 kembali mengangkat isu demokrasi yang menjadi cita-cita reformasi Indonesia,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini