Sukses

Relawan Prabowo Kuatkan Basis di Pandeglang, Gunakan Cara Ini Ajak Masyarakat Gembira

Pendukung calon presiden Prabowo Subianto yang tergabung dalam Relawan Mas Bowo terus memperkuat basis suara, salah satunya di masyarakat Kabupaten Pandeglang, Banten.

Liputan6.com, Jakarta Pendukung calon presiden Prabowo Subianto yang tergabung dalam Relawan Mas Bowo terus memperkuat basis suara, salah satunya di masyarakat Kabupaten Pandeglang, Banten.

Adapun mereka menggelar lomba karaoke dan ada pembagian sembako bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini menyatukan warga dalam kegembiraan sekaligus memberikan bantuan.

"Kegiatan seperti ini membuktikan bahwa gotong royong masih hidup di tengah-tengah masyarakat. Mas Bowo dan relawannya telah menciptakan ruang positif untuk bersatu dalam keceriaan," kata Anggota Relawan Mas Bowo, Naufal dalam keterangannya, Senin (13/11/2023).

Selain itu, dengan memberikan bantuan sembako ke warga, menunjukan wujud saling menjaga satu sama yang lain.

"Momen seperti ini mengingatkan kita akan pentingnya saling berbagi dalam menjaga kebersamaan," tutur Neneng, Anggota Relawan Mas Bowo lainnya.

Masyarakat pun menyambut baik kegiatan tersebut. "Terima kasih Mas Bowo dan tim relawan yang telah membantu kami. Bantuan ini sangat berarti untuk keluarga kami," ungkap Difa, salah satu penerima sembako.

Sebelumnya, Duet Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dinilai sebagai pasangan serasi untuk meneruskan kemajuan Indonesia. Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan menilai duet Prabowo-Gibran itu saling melengkapi.

Baik dalam hal usia dan kompetensi, duet Prabowo-Gibran dinilai saling melengkapi untuk menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

“Karena kan saling mengisi antara capres (Prabowo) dan cawapresnya (Gibran),” ujar pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Ahmad Bakir Ihsan, dalam keterangannya Minggu (12/11/2023).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cita-Cita Prabowo

Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto bakal mengkaji keikutsertaan Indonesia menjadi anggota BRICS. Menurutnya, tak ada salahnya Indonesia bergabung ke dalam perhimpunan lima negara itu bila menguntungkan.

BRICS adalah akronim dari lima negara yang kini menjadi anggota kelompok negara lintas benua, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Sebelumnya, Prabowo menegaskan Indonesia dalam posisi non blok terhadap perkumpulan geopolitik manapun. Tetepi, berbeda dengan perkumpulan negara-negara bila terkait ekonomi seperti G20, APEC termasuk BRICS.

"Kan kita ikut G20, kita juga bagian dari ASEAN, kita sekarang bagian dari APEC itu bukan perkumpulan geopolitik itu perkumpulan ekonomi," kata Prabowo usai acara Pidato Calon Presiden RI: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Auditorium CSIS Gedung Pakarti Center, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Maka dari itu, Menteri Pertahanan ini tidak menutup peluang untuk Indonesia bergabung BRICS.

"Jadi kita akan lihat, kalau nanti kepentingan ekonomi kita menguntungkan ya why not kita join BRICS?" kata Prabowo.

 

3 dari 3 halaman

Sikap Non Blok

Prabowo Subianto menyatakan, sikap politik Indonesia tetap non blok jika ia terpilih menjadi RI. Prabowo menyebut, Indonesia menghormati seluruh negara lain demi kepentingan nasional.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam acara Pidato Calon Presiden RI: Arah dan Strategi Politik Luar Negeri di Auditorium CSIS Gedung Pakarti Center, Jakarta, Senin (13/11/2023).

"Kami tidak akan bergabung dengan blok mana pun. Kami tidak akan menjadi bagian dari Aliansi militer apa pun yang bertentangan dengan tradisi kami. Dan menurut keyakinan saya itu bertentangan dengan kepentingan nasional kita. Kami menghormati semua," ucap Prabowo.

Menteri Pertahanan ini menghargai kekuatan dunia bagian Barat maupun Timur. Seperti misalnya China, Afrika, India maupun Rusia.

"Afrika kami kami mengalami hal yang sama. Kami berada di bawah kolonialisme dan imperialisme selama bertahun-tahun. Kami tahu apa artinya," ujarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini