Sukses

KPU Sebut Cak Imin Akan Tetap Diperiksa Kesehatan Sesuai Standar Pihaknya

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masih harus tes kesehatan lagi meskipun sudah melakukannya di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan pada Jumat (13/10/2023) hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asyari mengatakan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masih harus tes kesehatan lagi meskipun sudah melakukannya di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan pada Jumat (13/10/2023) hari ini.

Sebab, menurut dia, KPU memfasilitasi pemeriksaan kesehatan bagi calon presiden dan wakil presiden yang mendaftar ke KPU.

Maka dari itu, Cak Imin bakal dites kesehatan sesuai standar KPU.

"Nanti setelah mendaftar, KPU memfasilitasi pemeriksaan kesehatan lagi," kata Hasyim di Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).

Meski demikian, hasil kesehatan dari pemeriksaan hari ini perlu dibawa saat pendaftaran sebagai syarat administrasi.

"Intinya siapapun yang mau mendaftar sebagai calon presiden atau calon wakil presiden, itu salah satu dokumennya kan surat keterangan sehat. Nanti ketika datang ke KPU, didaftarkan oleh partai politik, ya membawa surat keterangan sehat tersebut," tambah Hasyim.

Diberitakan sebelumnya, bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar mendatangi Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Politikus yang akrab disapa Cak Imin itu akan menjalani pemeriksaan kesehatan.

Hasil pemeriksaan kesehatan itu menjadi salah satu syarat administrasi untuk mendaftar sebagai calon presiden atau calon wakil presiden.

Cak Imin tiba di lokasi sekitar pukul 13.47 WIB. Ketua Umum PKB ini mengenakan kemeja dibalut rompi warna hijau.

"Hari ini memenuhi syarat surat kesehatan dari rumah sakit untuk saya daftarkan di tanggal 19," kata Cak Imin di lokasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Ditemani Anies Baswedan

Cak Imin datang sendirian, tanpa ditemani oleh Bacapres Anies Baswedan.

Kemudian, wakil ketua DPR ini menuju meja resepsionis untuk melakukan pendaftaran. Selanjutnya dia masuk ke ruangan untuk pemeriksaan kesehatan.

Cak Imin mengaku seharusnya menjalani pemeriksaan kesehatan bersama Anies. Tetapi Anies tidak datang karena ada urusan lain.

"Ya rencananya sih tadi bareng, tapi enggak tahu mungkin masih ada acara, pokoknya sebelum tanggal 19," katanya usai pemeriksaan kesehatan.

Cak Imin mengaku jarang tampil bersama Anies karena berbagi tugas. Tetapi, ketua umum PKB ini akan bersama Anies hadir dalam acara Maulid Nabi di Tebet nanti malam.

Begitu juga akan melakukan kunjungan bersama di Jawa Timur.

"Malam ini di Tebet, moga-moga bisa bareng, karena besok pagi di Jawa Timur, ada banyak titik sampai malam, lusa di Jatim juga," bebernya.

3 dari 3 halaman

Jadikan Motivasi

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (Capres) di wilayah Jawa Timur. Hasilnya, Bakal Capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan kalah telak dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Merespons hal ini, cawapres pasangan Anies, Muhaimin Iskandar mengaku santai mendengar hasil survei. Hal itu menjadi cambuk bagi dirinya untuk bekerja keras.

"Semua survei kita jadikan cambuk untuk jadi motivasi semakin bergerak ke masyarakat," kata politikus yang akrab disapa Cak Imin di RS Fatmawati, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Menurut Cak Imin, yang lebih penting adalah suara rakyat di hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Bagi ketua umum PKB ini hasil survei menjadi bagian kerja sistematis menghadapi Pemilu 2024.

"Semakin menjadi bagian dari kerja kerja sistematis dan yang paling penting kan survei rakyat tanggal 14 Februari," katanya.

Diketahui, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menggelar survei untuk merekam elektabilitas Capres di Jawa Timur. Survei digelar pada September 2023 lalu.

Hasil survei menunjukkan Ganjar Pranowo mendominasi sebagai calon presiden (capres) pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU) di Provinsi Jawa Timur untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini