Sukses

Anies Baswedan: Siapa Saja yang Menang Pilpres 2024 Akan Terjadi Perubahan, Mengapa Kita Khawatir?

Anies menegaskan, perubahan yang akan dipadukan unsur keadilan akan memiliki kesempatan yang sama bukan hanya sebagian kalangan. Hal itu ditegaskan akan menjadi salah satu perubahan yang akan Ia lakukan.

 

Liputan6.com, Jakarta Isu perubahan yang akan dibawa oleh Calon Presiden (Capres), Anies Baswedan jika menang menjadi presiden terus bergulir. Pasalnya, sosok Anies yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) digadang bakal membawa mengubah program yang dibuat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menanggapi hal itu, Anies Baswedan buka suara terkait maksud perubahan yang akan dijalankannya. Dengan memasukkan empat hal yakni, apa yang ditingkatkan, dikoreksi, dihentikan, dan ditambahkan menjadi suatu dalam perubahan.

"Kadang-kadang, kita kalau perubahan itu cuman satu saja apa yang harus dihentikan, seakan-seakan perubahan itu hanya soal menghentikan. Bukan, perubahan itu apa yang ditingkatkan, apa yang dikoreksi, apa yang dihentikan, apa yang ditambahkan," kata Anies dikutip dalam acara 'Point Of View' channel youtube Liputan6 SCTV, Minggu (14/5/2023).

Selain itu, Anies melanjutkan, perubahan yang akan dipadukan unsur keadilan ke depannya akan memiliki kesempatan yang sama bukan hanya sebagian kalangan. Hal itu ditegaskan akan menjadi salah satu perubahan yang akan dilakukan.

"Itu kenapa sebabnya kami melihat yang penting saat ini adalah mengembalikan unsur keadilan, kesetaraan, di dalam setiap pengambilan keputusan. Jadi itu unsur perubahan yang kita masukkan," tuturnya.

Maka dari itu, Anies menilai jangan khawatir dengan kalimat perubahan yang dibawanya. Sebab, bila perubahan dimaksudkan mengganti Presiden Jokowi, semua calon yang menang akan membawa perubahan presiden.

"Itulah esensi perubahan yang kita lakukan. Jadi memang tidak mungkin besok itu kalau lihat aturan manusianya itu tanpa perubahan. Siapa saja yang menang akan terjadi perubahan presiden kok, terjadi perubahan kabinet kok. Jadi kenapa kita khawatir dengan kata perubahan," kata dia.

"Dan bahwa misalnya, sekarang menteri, pak presiden, gubernur mendapatkan approval yang tinggi itu mencerminkan kepuasaan publik apa yang beliau kerjakan. Kita tidak bicara kemarin, kita bicara ke depan. Kami akan memasukkan unsur keadilan kesetaraan di dalam mengambil keputusan di semua sektor," tambahnya.

Survei SMRC Soal Anies dan Ganjar

Sebelumnya, bila dikaitkan soal perubahan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) telah menemukan perbedaan mendasar antara bakal calon presiden PDIP Ganjar Pranowo dan bakal calon presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Ganjar dinilai sebagai sosok calon presiden yang dapat melanjutkan kebijakan Presiden Joko Widodo. 58 persen responden menilai Ganjar sebagai sosok capres yang bisa melanjutkan program Jokowi.

"Di antara tiga nama, Ganjar Pranowo itu paling banyak dinilai sebagai capres yang akan melanjutkan, yang bisa melanjutkan program Jokowi," ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat paparan survei secara daring, Selasa (9/5).

Sementara Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di nomor dua sebagai calon presiden yang dinilai akan bisa melanjutkan program Jokowi. Ada 36 persen yang memilih Prabowo.

Anies Baswedan ada di urutan ketiga dengan angka 27 persen sebagai calon presiden yang akan melanjutkan program Jokowi. Sedangkan, Anies menjadi calon presiden nomor satu yang dinilai akan mengubah kebijakan Jokowi. Angkanya mencapai 47 persen.

"Mereka yang mempersepsikan capres akan mengubah kebijakan Jokowi paling banyak dialamatkan ke Anies Baswedan," kata Deni.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Posisi Prabowo di Tengah

Prabowo berada di urutan kedua dengan angka 39 persen sebagai calon presiden yang akan mengubah kebijakan Jokowi. Namun, Ganjar di paling buncit dengan angka 22 persen sebagai calon presiden yang akan mengubah kebijakan Jokowi.

Menariknya, posisi Prabowo sebagai calon presiden yang akan melanjutkan dan akan mengubah kebijakan Jokowi selalu di tengah-tengah. Prabowo dipersepsikan publik sebagai calon presiden yang berada di antara apakah akan melanjutkan atau mengubah kebijakan Jokowi.

"Pada Prabowo tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah mereka yang menilai Prabowo akan melanjutkan program pemerintahan Jokowi dengan yang menilai Prabowo akan mengubah. Tidak ada perbedaan signifikan," jelas Deni.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini