Sukses

Kubu Prabowo Tegaskan Tak Ada Pendukungnya Mengadang Ma'ruf Amin di Pamekasan

BPN Prabowo-Sandi menyatakan isu pengadangan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Pamekasan tidak benar-benar terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Juru Kampanye Nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Muhammad Nizar Zahro menyatakan isu pengadangan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin di Pamekasan tidak benar-benar terjadi. Menurut dia, isu tersebut sengaja dimunculkan untuk mengadu domba pendukung capres-cawapres.

"Isu tentang pengadangan terhadap Cawapres 01 oleh sekelompok orang yang membawa simbol capres 02 tidak benar dan isu itu hanya mau mengadu domba antarpendukung," kata Nizar, Kamis (4/4/2019).

Nizar menjelaskan, berdasarkan temuan polisi tidak ada upaya pengadangan terhadap Ma'ruf Amin. Karena itu, ia menilai isu tersebut sebagai fitnah.

"Merujuk kepada temuan Kepolisian atau Polres setempat tidak ada pengadangan atau praktik menghalang-halangi rencana Ma'ruf Amin untuk ziarah," ungkapnya.

"Apalagi dikabarkan ada persekusi segala, semua itu tidak benar bahkan mengarah kepada kabar yang mengandung fitnah dan adu domba," sambung Nizar.

Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, warga di kawasan Madura dan sekitarnya selalu bersikap sopan. Serta saling menghargai satu sama lain.

"Masyarakat Madura dikenal keras ya, tetapi kami tidak akan sampai melakukan hal-hal yang dapat menciderai nama baik Madura itu sendiri," ucapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengadangan Ma'ruf Amin

Usai kampanye terbuka di Sumenep, Madura, Ma'ruf Amin menghadiri acara haul dan berziarah ke makam Kiai Suhro di Pamekasan. Namun, saat menuju makam tersebut, sekitar pukul 17.35 WIB di Desa Jambringin, belasan mobil iringan Ma'ruf memperlambat laju kendaraan. Pasalnya, mobil tersebut dikerumuni ratusan massa yang meneriakkan nama Prabowo dan membawa atribut capres nomor urut 02 itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ma'ruf yang hendak menuju ke lokasi haul dan makam Kiai Suhro, sempat dilarikan ke salah satu rumah milik Kiai Lukman, sesepuh di Jambringin. Selain menunggu situasi reda, Ma'ruf juga sempat menunaikan ibadah salat Magrib.

Di sana kepada timnya, dia sempat mengatakan. "Mau ziarah kok dilarang," ucap Ma'ruf.

Sekitar pukul 18.15 WIB iring-iringan mobil Ma'ruf Amin bisa melaju kembali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.