Sukses

Gerakan 2019 Ganti Presiden Dinilai Rentan Disusupi Kelompok Radikal

Baihaqi menilai, di sejumlah negara, gerakan radikal seperti ISIS memanfaatkan potensi kekacauan politik.

Liputan6.com, Jakarta - Gerakan 2019 Ganti Presiden marak disuarakan oleh sejumlah pihak yang menginginkan agar Jokowi tidak lagi menjadi presiden di Pilpres 2019. Direktur Masyarakat Anti Kekerasan Indonesia (MAKI) Muhammad Baihaqi menilai gerakan tersebut berpotensi menjadi pemicu terjadinya gesekan dimasyarakat.

"Problemnya adalah gerakan ini belum secara legal diakui oleh tim dari calon presiden Prabowo. Karena itu gerakannya menjadi sangat liar dan berpotensi dimanfaatkan," tutur Baihaqi.

Dalam kondisi seperti ini yakni tahun politik, kata dia, tagline ganti presiden harus berhati-hati dalam mengusungnya. Dikhawatirkan gerakan seperti ini dimanfaatkan oleh kelompok radikal semisal ISIS, sehingga merugikan PKS sendiri.

Dia pun melihat, di sejumlah negara, gerakan radikal seperti ISIS memanfaatkan potensi kekacauan politik.

"ISIS mengalami kekalahan terus menerus sehingga jalan teror yang dilakukan difokuskan ke negara-negaranya masing-masing. Jalan teror yang paling mudah dilakukan adalah memanfaatkan pergantian kekuasaan melalui sistem pemilihan umum," kata Baihaqi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kampanye Pemilu

Sementara itu, Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla menilai gerakan 2019 Ganti Presiden merupakan bagian dari kampanye pemilu.

"Itu biasa di mana-mana, di lain pihak juga ada lain-lain kelompok yaitu mendeklarasi mendukung terpilih kembali Pak Jokowi kan selalu dua pihak. Itulah pemilu ada pihak satu, ada pro dan kontra dan itu terjadi dan aman-aman saja," kata JK di Jakarta, Senin, 10 September 2018.

Dia juga tidak mau berandai-andai terkait gerakan #2019GantiPresiden akan berpengaruh pada elektabilitas Jokowi. JK yakin pada saat kampanye nanti pengaruh untuk mendongkrak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf akan terlihat.

"Pengaruh ke Jokowi terkait dengan elektabilitas ya kita lihat nanti saja pengaruh-pengaruh, tapi juga ada pengaruh dalam hal kampanye seperti Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf ada juga relawan-relawan memberikan kampanye yang sama," ungkap JK.

Reporter: Eko Prasetya

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.