Sukses

Puti Halal Bihalal dengan Wartani di Jember

Puti Guntur Soekarno sempat menyampaikan salam dari Cagub Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Liputan6.com, Jember - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno silaturahmi, halal bihalal dengan wadah aspirasi warga petani (Wartani) di Desa Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Dia sempat menyampaikan salam dari Cagub Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

Puti mengaku, kedatangannya ingin menjaring aspirasi warga dan petani yang berada di sekitar desa tersebut.

"Sebelum sampai di sini (Desa Curah Nongko) saya sempat komunikasi dengan Bupati Bu Faida kalau beliaunya memberikan dukungan penuh untuk pasangan Gus Ipul-Mbak Puti," terang Puti, di hadapan ratusan wartani, Senin (18/6/2018).

Pesan lainnya, lanjut dia, mengenai program lanjutan yang mendukung dari program Pemerintah Presiden Joko Widodo yakni masalah sertifikasi sosial hutan yang ada di Jawa Timur. Karena dengan urusan sertifikat tanah ini selesai, masyarakat akan lebih sejahtera dan bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Mari dukung Pak Jokowi untuk dua periode menjadi Presiden. Kemudian nomor dua untuk Jawa Timur, pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti. Jangan lupa tanggal 27 Juni coblos nomor dua," ujar Puti.

Puti juga mengungkapkan, bersama Gus Ipul mempunyai program unggulan yakni pendidikan. Karena pendidikan itu sangat penting bagi generasi anak bangsa. Namanya adalah Dik Dilan yaitu pendidikan gratis berkelanjutan yang menjadi visi misi program Gus Ipul-Puti ke depan, dalam memimpin Jawa Timur. Karena pendidikan gratis untuk SMA/SMK itu sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

"Gus Ipul-Mbak Puti menggratiskan pendidikan untuk SMA/SMK Negeri di Jawa Timur. Karena itu hukumnya wajib. Jadi SD, SMP dikelola pemerintah daerah Kabupaten/Kota. Maka untuk SMA/SMK dikelola Pemerintah Provinsi harus digratiskan," kata dia.

Menurut dia, dengan pendidikan gratis di tingkat SMA/SMK maka ke depannya sudah tidak ada lagi anak yang hanya bisa menempuh pendidikan di tingkat SMP. Dengan pendidikan gratis dari SD hingga SMA/SMK maka mendukung pemerintah Presiden Jokowi, yakni program pendidikan wajib 12 tahun.

Program lainnya, mengenai pemberdayaan perempuan untuk masyarakat miskin atau kurang mampu. Terutama perempuan atau ibu-ibu tidak mempunyai suami yang bekerja menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, maka akan mendapatkan permodalan.

"Permodalan pemberdayaan perempuan ini diberikan tujuannya, jika ada perempuan atau ibu-ibu bisa membuka membuka usaha sendiri atau sektor industri kecil. Nantinya juga akan mendapatkan pendampingan, pelatihan. Supaya ke depan bisa mewujudkan, meningkatkan, menumbuhkan perekonomian perempuan," urai Puti.

Di sisi lain, masih ada lagi yakni penguatan koperasi, pengembangan UMKM. Serta pengembangan wisata di tiap daerah yang menjadi program Gus Ipul-Mbak Puti, nantinya bisa dikelola dan dikembangkan oleh anak muda juga warga sekitar.

Supaya bisa meningkatkan, menumbuhkan ekonomi di pedesaan. "Tidak lupa, Gus Ipul dan Mbak Puti ini ada program memberikan jaminan pupuk panen petani. Caranya memastikan penguatan harga panen petani dari tingkat desa bawah hingga pemerintah provinsi," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petani Ingin Kembangan Usaha

 

Mendapat penjelasan mengenai program tersebut, salah seorang Ketua Kelompok Wartani, Yatni menanyakan, bahwa petani di Desa Curah Nongko ingin mengembangkan bisnisnya. Terutama mengenai dari hasil tani yakni pisang.

"Kebetulan di desa ini rata-rata hasil panennya itu lebih banyak pisang. Kami yang ada di sini ingin mengembangkannya, tidak tahu proses produksinya," tanya Yatni.

Mendengar pertanyaan tersebut, Puti menyampaikan, bahwa di dalam program Gus Ipul-Mbak Puti itu terdapat penguatan UMKM. Caranya dengan memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap pegiat UMKM yang ingin mengembangkan usahanya.

Dia pun mencontohkan seperti, bahwa di Surabaya itu terdapat bisnis rintisan yang dikelola anak muda, omzetnya susah mencapai Rp 1 miliar. Itu karena, pisangnya dikelola dengan baik.

"Seperti dijadikan keripik pisang. Tapi, dikemas dengan bagus. Baik itu dikemas rasanya maupun bungkusnya. Jika memang di sini ingin mengembangkannya, nanti akan ada pendampingan dan pelatihan yang memberikannya itu dari kalangan anak muda," kata Puti menjawab pertanyaan Yatni. 

 

Reporter : Bruriy Susanto

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.