Sukses

Di Debat ke-2, Khofifah-Emil Dinilai Berikan Solusi Konkret

Dalam debat itu, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak tampil kompak mengenakan kostum elegan dan batik oranye.

Liputan6.com, Jakarta - Debat seri kedua Pilgub Jawa Timur 2018 kembali mempertemukan dua pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur. Keduanya membeberkan program masing-masing di bidang ekonomi dan pembangunan.

Dalam debat kedua yang digelar KPU Jawa Timur di Dyandra Convention Center, Surabaya, Jawa Timur, Selasa 8 Mei 2018 ini pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak tampil kompak mengenakan kostum elegan dan batik oranye.

Dalam debat, Khofifah menegaskan bahwa pembenahan infrastruktur sangat perlu diperhatikan. Hal ini untuk memingkatkan mobilitas ekonomi agar berjalan lancar. Ia juga berkomitmen memeratakan ekonomi melalui pemberdayaan koperasi dan UMKM.

"Kami ingin mereka menjadi bagian penguatan strategis. Apakah penguatan jejaring mereka bahwa kami Khofifah-Emil akan memfasilitasi sentra industri. Ada commnunal branding. Kita ingin menyiapkan pusat informasi koridor di 5 Bakorwil (Badan Koordinator Wilayah). Format ini berseiring untuk meningkatkan kapasitas koperasi dan UMKM," kata Khofifah.

Di sebuah sesi, calon Wakil Gubernur, Emil memaparkan bahwa produksi garam bisa diberdayakan sehingga bisa menjadi tulang punggung ekonomi. Terutama produksi garam Pulau Madura yang perlu didorong agar menjadi penopang kesejahteraan untuk masyarakat.

"Produksi garam pulau Madura sudah luar biasa. Maka yang didorong sekarang produktivitasnya dulu," tutur Emil.

Melihat proses debat kedua ini, Pakar Ekonomi Universitas Airlangga, Rumayya Batubara menilai duet kandidat Khofifah-Emil paling menguasai panggung. Khofifah menjelaskan detil programnya di sektor ekonomi dan pembangunan ini.

Pasangan nomor satu ini kembali menghadirkan data terkini berdasarkan data BPS. membeberkan program yang disiapkan untuk menyejahterakan masyarakat Jawa Timur. Baik Khofifah maupun Emil tampil prima dengan paparan program yang begitu lengkap plus dengan rancangan anggaran yang dibutuhkan.

Kemudian, Rumayya menilai program yang ditawarkan pasangan Khofifah-Emil tampil lebih konkret. Sehingga realisasi dari program yang ditawarkan Khofifah-Emil lebih masuk akan dan mudah dilaksanakan.

"Secara umum kedua Paslon sudah sukses untuk membahas masalah utama ekonomi Jatim yaitu kesenjangan. Namun dari segi substansi saya melihat Program usulan paslon 1 lebih realistis dan konkrit," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Pertanian

 

Seperti saat memaparkan program pertanian, Khofifah-Emil dinilai bisa memaparkan secara komprehensif. Khofifah-Emil membahas seluruh komoditas yang dibutuhkan masyarakat.

"Misal dalam program pertanian, paslon 1 secara komprehensif membahas 4 komoditas utama Jatim (beras, jagung, gula dan garam) dengan strategi unik untuk masing-masing komoditas, sedangkan Paslon 2 hanya membahas tentang beras," ucapnya.

Kemudian terkait program penstabilan harga pasangan nomor 2 disebut tidak relevan. Sebab, tidak sesuai dengan realitas keuangam daerah. "Solusi masalah kestabilan harga komoditas pertanian Paslon 2 juga terlalu utopis dan birokratik melalui pembentukan BUMD pangan," jelasnya.

"Padahal nyatanya sebagian besar BUMD Jatim dalam kondisi keuangan yang tidak sehat, terlebih lagi APBD Pemprov Jatim hanya sekitar 30% dari total APBD kabupaten/kota di Jatim," lanjut dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.