Sukses

Cara Garin Nugroho Agar Terpilih Jadi Wali Kota Yogyakarta

Garin dan Rommy Heryanto terpilih setelah mengikuti konvensi Yogyakarta Independent.

Liputan6.com, Yogyakarta - Sutradara Garin Nugoho menjadi bakal calon Wali Kota Yogyakarta melalui jalur independen. Dia terpilih setelah mengikuti konvensi Jogja Independent (Joint).

Sineas itu terpilih setelah mengalahkan Emmy Yuniarti Rusadi, Fitri Paulina Andriani, dan Rommy Heryanto. Garin langsung memilih Rommy Heryanto sebagai pasangannya di Pilkada Serentak 2017.

Untuk memenangkan kontestasi Pilkada Serentak 2017 di Yogyakarta, budayawan kawakan itu akan membentuk lembaga-lembaga independen yang disebar sesuai dengan kultur Yogyakarta. Dia juga ingin membentuk dewan-dewan kecamatan. Harapannya, selain mendulang dukungan, dia juga berharap agar proses pemenangan calon wali kota independen menjadi pendidikan bagi warga Yogyakarta.

"Akan kita sosialisasikan agar Jogja Independent ini merupakan milik warga Jogja. Mendorong munculnya organisasi-organisasi warga Jogja memilih kita berdua," ujar Garin usai pengumuman hasil Konvensi Joint di Jogja Exspo Center (JEC), Minggu 17 April 2016.


Sementara, Rommy Heryanto mengatakan dewan-dewan kecamatan akan dijadikan basis massa sampai pada proses pemenangan. Namun, kata dia, saat ini mereka akan fokus mengumpulkan KTP warga Yogyakarta yang ditargetkan mencapai 45 ribu.

"Tiga bulan pertama proses pengumpulan KTP. lalu bersamaan dengan itu ada proses pembelajaran masyarakat, pendidikan warga negara dan program-program nyata," tandas Rommy.

Garin pun bersyukur terpilih sebagai bakal calon wali kota Yogyakarta melalui pemilihan yang demokratis.

"Saya terima kasih karena ini proses pemilihan yang independen, sangat terbuka, dan demokratis. Tidak hanya memilih figur, tetapi penilaian panelis, RW, dan masyarakat," ujar Garin.

Garin mengatakan, dalam memimpin kota Yogyakarta diperlukan keharmonisan antara cendekiawan, budayawan dengan politik dan bisnis. Sebab, kata dia, tidak bisa dipungkiri jika saat ini adalah era politik dan bisnis.

"Jogja merupakan sumber manusia-manusia unggul dan kreatif. Maka Jogja harus dipimpin dengan cara menggabungkan, politik, bisnis, cendekiawan, budayawan dengan teologi berbangsa, maka humanisme warga akan terjalin," tegas Garin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.