Sukses

Komponen Ini Jadi Biang Kerok Mesin Rusak, Pemilik Toyota Grand Innova Perlu Tahu

Pemilik Toyota Innova yang dilansir di bawah 2014, harus mewaspadai komponen selang by pass karena berpotensi jadi biang kerok masalah pada mobil tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Pemilik Toyota Grand Innova lansiran 2014 ke bawah, wajib mewaspadai adanya kerusakan pada bagian selang by pass yang menghubungkan antara komponen radiator dengan bagian mesin.

Komponen ini memiliki fungsi untuk mengalirkan air dari radiator agar melakukan sirkulasi ke bagian mesin guna menjaga suhu ideal agar tidak terlalu panas.

Mengingat bahan yang digunakan pada komponen bawaan pabrikan atau standarnya masih menggunakan bahan plastik, maka komponen tersebut harus diganti dengan bahan lain yang lebih kuat saat termakan usia.

Oleh karena itu, hal tersebut wajib diperhatikan lantaran apabila bahan plastik tersebut sudah termakan usia maka akan mudah rusak.

Muhammad Fajri, mekanik Bandar Pelumas Cipondoh, menjelaskan pemilik mobil dengan model tersebut harus melakukan penggantian apabila tidak ingin mobil bermasalah.

"Karena bawaan pabrik itu berbahan plastik, maka pemilik sebisa mungkin harus mengganti aftermarket berbahan stainless agar lebih awet penggunaannya," jelas Fajri, ketika ditemui tim Liputan6.com.

Namun, ia juga menyarankan untuk hasil yang lebih maksimal, meskipun sudah menggunakan bahan stainless, pemilik mobil juga harus menggunakan cairan radiator berupa coolant yang tepat.

"Meskipun pakai yang berbahan stainless, tapi pemilik juga harus menggunakan coolant, jangan air biasa. Ini untuk mencegah agar tidak ada korosi di bagian tersebut, kalau sudah korosi, nanti akan menyumbat dan menyebabkan mesin menjadi overheat (panas berlebih)," tambah Fajri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wujudkan Karbon Netral, Yamaha Bakal Gunakan Bahan Baku Ramah Lingkungan

Yamaha bakal menggunakan bahan bakar ramah lingkungan di seluruh aktivitas bisnis, termasuk seluruh rantai pasokan pada 2050 demi mewujudkan karbon netral pada 2050.

Guna mencapai tujuan ini, Yamaha berusaha untuk beralih ke 100 persen, penggunaan sumber daya yang berkelanjutan dengan secara aktif mengadopsi dan menggunakan lebih banyak bahan ramah lingkungan dan daur ulang.

Disebutkan dalam keterangan resmi Yamaha, jenama asal Jepang ini memperkenalkan dua contoh upaya, yaitu aluminium dan plastik polipropilen (PP) daur ulang yang ramah lingkungan.

Aluminium adalah salah satu bahan baku terpenting dalam pembuatan sepeda motor dan suku cadangnya, dan menyumbang sekitar 12 persen hingga 31 persen dari total berat kendaraan (berdasarkan riset internal Yamaha Motor pada tahun 2022), proporsi ini jauh lebih tinggi daripada kendaraan lainnya.

Jadi pengadopsian bahan ramah lingkungan dan bahan daur ulang untuk sepeda motor adalah salah satu pendekatan yang sangat efektif untuk mengurangi emisi COâ‚‚, mulai dari bagian pembuatan bahan mentah pada proses produksi sepeda motor.

Melalui pengembangan teknologi produksi dan rekayasa sepeda motor, Yamaha secara aktif mendorong penggunaan aluminium daur ulang.

Sejak saat itu, penggunaan bahan daur ulang secara bertahap meningkat hingga saat ini mencakup sekitar 80 persen, aluminium yang digunakan di seluruh perusahaan.

Namun, dari segi kekuatan dan desain body, masih ada bagian yang tidak bisa diganti dengan bahan daur ulang.

3 dari 3 halaman

Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini