Sukses

BMW Recall Puluhan Ribu Mobil Listrik di Tiongkok, Ada Potensi Bahaya Keamanan

BMW baru-baru ini mengumumkan harus menarik kembali puluhan ribu kendaraan listrik yang sudah mereka luncurkan di Tiongkok karena adanya malfungsi pada salah satu sistemnya.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah populasi mobil listrik yang kian meningkat, tidak dibarengi dengan hasil produksi yang cukup baik. Sebagai contohnya, di Tiongkok, BMW baru-baru ini mengumumkan harus menarik kembali atau recall puluhan ribu kendaraan listrik yang sudah mereka luncurkan karena adanya malfungsi pada salah satu sistemnya.

Seperti dilansir Carnewschina, permasalahan yang kini melanda BMW antara lain malfungsi pada sistem tegangan tinggi dan sistem perlindungan pejalan kaki, serta tidak tersedianya airbag penumpang depan. Hal ini akan berdampak besar terkait potensi bahaya keamanan saat terjadi kecelakaan.

Sebagai bentuk pertanggungjawaban, BMW akan melakukan perbaikan melalui perangkat lunak di mana hal ini bisa diatasi melalui Over The Air (OTA) yang dilakukan dari sistem internal langsung.

Adapun unit yang terdampak dari penarikan kembali ini adalah sebanyak 94.395 unit kendaraan, termasuk di dalamnya 93.632 unit kendaraan listrik. Pihak BMW Tiongkok telah melakukan permintaan penarikan kembali kepada State Administration of Market Supervision and Administration untuk melakukan hal tersebut.

Dari total puluhan ribu unit tersebut, kendaraan listrik yang terdampak antara lain:

  • BMW iX3 EV sebanyak 37.197 unit yang diproduksi dalam rentang tahun 26 September 2020 hingga 30 Desember 2022.
  • BMW i3 EV eDrive35L yang diproduksi pada periode 12 April 2022 hingga 28 Desember 2022 sebanyak 18.500 unit
  • BMW i4 EV eDrive40 dengan tahun produksi antara 22 November 2021 hingga 24 Oktober 2022 sebanyak 1.985 unit.
  • BMW iX xDrive40 yang diproduksi pada rentang waktu 27 Juli 2021 hingga 19 Oktober 2022 sebanyak 2.929 unit.

Adapun penyebab yang menjadi permasalahan mendasar dari recall mobil BMW tersebut adalah pengaturan ambang batas pemantauan tegangan mikrokontroler unit kontrol baterai tegangan tinggi yang tidak masuk akal untuk kendaraan dalam lingkup penarikan kembali ini. Dengan begitu perangkat keras salah menilai, sehingga mengakibatkan gangguan pengisian kendaraan yang tidak terduga atau penghentian sistem tegangan tinggi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sony Honda Mobility Dikabarkan Gandeng Epic Games Hadirkan Gim PS5 di Mobil Listrik Afeela

Honda dan Sony yang tergabung dalam Sony Honda Mobility Inc. (SHM) memperkenalkan mobil listrik pintar mereka bernama Afeela pada Januari dalam acara Consumer Electronics Show (CES) 2023 di Las Vegas, Nevada. Produk mobil listrik baru ini digadang-gadang akan menjadi kompetitor kuat untuk Tesla.

"Sony Honda Mobility Inc. bertekad untuk menjadi Mobility Tech Company yang akan mengejar inovasi dalam mobilitas dengan menggabungkan teknologi mutakhir dan semangat bersama dengan orang-orang yang mempelopori masa depan dengan kreativitas," ucap Yasuhide Mizuno selaku CEO Sony Honda Mobility Inc.

Uniknya, Sony dan Honda dikabarkan akan menanamkan konsol Playstation 5 (PS5) di dalam mobil listrik Afeela. Bahkan Untuk mewujudkan inovasi ini, SHM telah menjalin kerja sama dengan salah satu produsen video game (gim) terbesar di dunia, Epic Games.

"Kami bertujuan untuk mengevolusi mobil sebagai perangkat keras yang dapat menyediakan ruang hiburan dengan mengintegrasikan dunia nyata dan virtual," ungkap Mizuno.

Dalam presentasinya di CES, SHM telah memamerkan layar digital di kursi belakang yang sedang memutar game Horizon Forbidden West. Namun, tidak seperti konsol pada umumnya, pemutaran game tidak dapat dilakukan dengan memasukkan disk PS5 ke dalam mobil.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.