Sukses

Hyundai Masih Cari Penyebab Masalah Creta Susah Distarter

Beberapa waktu lalu, beredar luas di sosial media terkait pemilik Hyundai Creta yang mengaku mobilnya susah distarter.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu beredar luas di sosial media terkait pemilik Hyundai Creta yang mengaku mobilnya susah distarter. Bahkan, sang pemilik sudah melakukan perbaikan di bengkel resmi, namun masalah tersebut belum terselesaikan.

Mengutip dari unggahan instagram @sjysantoso, dua minggu setelah dilakukan perbaikan di bengkel resmi, masalah tersebut kembali terjadi. Bahkan, hingga saat ini, mobil yang bermasalah tersebut masih berada di Hyundai Simprug untuk dilakukan investigasi oleh pihak PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Chief Operating Officer (COO) PT HMID, Makmur, menjelaskan saat melakukan produksi kendaraan, masalah berpotensi terjadi. Oleh sebab itu, pihaknya memberikan garansi agar konsumen tetap merasa tenang.

"Jadi, tidak usah khawatir, semua produk yang dikeluarkan Hyundai kita berikan garansi. Biasanya kan orang berikan garansi 3 tahun, kita tambah satu tahun," jelas Makmur, saat ditemui di bilangan Tenis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Menurut Makmur, saat ini pihaknya masih menangani masalah tersebut. Selain itu, pabrikan asal Korea Selatan ini juga perlu tahu terkait masalah yang terjadi dari sudut pandang pihak yang melakukan produksi.

"Kita lagi cek kendaraannya, ada kemungkinan apa. memang ya agak sedikit unit, saat didatangkan mekanik mobilnya hidup. Bingung juga kita, setiap kali datang yang masuk informasinya ke kita mobilnya hidup. Tapi tidak apa-apa, karena ini suatu input untuk kita dan kita lagi coba periksa ada apa," tegasnya.

Sementara itu, pihak Hyundai mengatakan, konsumen tidak perlu khawatir karena Hyundai Creta saat ini sudah dikirimkan ke konsumen sebanyak 12 ribu unit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hyundai Bersiap Lahirkan Stargazer Versi Listrik

Hyundai Motors Indonesia (HMID), menjadi salah satu pabrikan yang serius bermain di pasar kendaraan listrik di Indonesia. Tercatat, sudah 2 mobil listrik dari merek asal Korea Selatan ini yang dijual di Tanah Air, yaitu Kona dan Ioniq 5.

Namun seperti diketahui, segmen yang paling besar saat ini di indonesia adalah jenis mobil MPV atau mobil keluarga. Lalu, bagaimana dengan mobil listriknya, terutama Hyundai baru meluncurkan Stargazer sebagai mobil keluarga terbaru.

Chief Operating Officer (COO) HMID, Makmur menjelaskan, potensi kendaraan listrik memang sangat besar. Apalagi dengan bensin harganya semakin tinggi, dan meskipun tanpa kenaikan harga bahan bakar penerimaan mobil listrik juga sangat baik.

"Ini terlihat saat kitau launching Ioniq 5, indennya sudah lebih dari 3.200 unit dan suplai kita hanya 150 unit," jelas Makmur saat ditemui di Batu, Malang, Jawa Timur.

Kemudian, terkait mobil listrik dari model lain, misalkan jenis MPV baik dengan basis Hyundai Stargazer atau tidak, Hyundai tetap memikirkannya.

"Iya kita pikir. Soal kapan, tunggu tanggal mainnya," tegas Makmur.

Sementara itu, berbicara kendaraan listrik memang tidak serta merta hanya melahirkan sebuah produk tapi juga edukasi.

"Kita perlu mengedukasi juga kepada konsumen bagaimana cara memakainya, karena segmen ini akan menjadi luas," pungkas Makmur.

3 dari 3 halaman

Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.